Penanganan Kasus COVID-19 Nasional Membaik

JagatBisnis.com – Sebanyak 15 provinsi mengalami penurunan kasus harian dan 8 provinsi yang mengalami pelandaian. Kemenkes mengklaim adanya penuruna itu karena proses penanganan COVID-19 secara nasional terus mengalami perbaikan.

Sebelumnya pada akhir Februari 2022 ada 14 provinsi yang mengalami penurunan kasus dan 7 provinsi yang mengalami pelandaian. Sulawesi Selatan menjadi provinsi terbaru yang mencatat konsistensi penurunan kasus pada Rabu (2/3/2022).

Terdapat penambahan 14 provinsi lainnya yang lebih dahulu masuk fase tersebut akhir Februari lalu.

Maluku Utara sebagai provinsi terbaru yang masuk daftar pelandaian kasus bersama dengan 7 provinsi yang masuk fase tersebut beberapa waktu lalu. Adapun saat ini tren jumlah pasien di rumah sakit juga terus mengalami penurunan menjadi 32%, turun dari hari sebelumnya yang sempat di posisi 33%.

Baca Juga :   COVID-19 di Austria Melejit

Selain itu, rata-rata tujuh hari terakhir, positivity rate nasional mengalami penurunan menjadi 16,3% minggu ini dibandingkan minggu sebelumnya yang sempat tercatat di 18,2%.

“Setelah menunjukkan tren perbaikan yang cukup signifikan di akhir Februari lalu, pemerintah optimis akan terus mengendalikan pandemi dan berusaha menahan agar laju kasus tidak melonjak lebih tinggi lagi, terutama agar tidak membebani sistem layanan kesehatan,” kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam keterangannya, Jumat (4/3/2022).

Baca Juga :   Ratusan Penghuni Yayasan Bhakti Luhur Malang Terpapar Positif Covid-19

Hari ini, angka kasus konfirmasi secara nasional kembali bisa ditekan ke angka 37.259, setelah sebelumnya sempat naik ke angka 40.920 (2/3).

Kemudian angka kesembuhan pasien per hari juga masih terjaga di level 42.193 (3/3), sedikit berubah dari hari sebelumnya yang sempat mencapai 42.935 (2/3). Catatan lainnya adalah angka kematian yang juga kembali bisa ditekan ke angka 232 (3/3) dari hari sebelumnya yang sempat mencapai 376 (2/3).

“Upaya paling efektif saat ini untuk mencegah lebih banyak lagi kesakitan dan risiko kematian akibat terinfeksi COVID-19 adalah melalui vaksinasi lengkap diikuti dengan vaksinasi booster. Cakupan vaksinasi lengkap yang luas, ditambah pemberian booster sangat bermanfaat tidak hanya untuk individu tapi komunitas yang luas,” ucapnya.

Baca Juga :   Pelaku UMKM Dukung Vaksinasi Tahap Kedua Demi Percepat Pemulihan Ekonomi

Ia menekankan vaksinasi secara ilmiah terbukti mampu menekan risiko terburuk dari infeksi COVID-19. Sementara itu, data-data yang saat ini diteliti Kemenkes menunjukkan 69% dari 5.013 pasien COVID-19 yang meninggal, belum mendapat vaksinasi lengkap. Hal ini diperburuk juga oleh kondisi komorbid dan lanjut usia.(pia)

MIXADVERT JASAPRO