Kemendag: Ada Oknum Bermain Jadi Biang Kerok Kelangkaan Minyak Goreng

JagatBisnis.com – Kelangkaan minyak goreng yang terjadi saat Ini, baik di pasar ritel dan tradisional karena adanya oknum-oknum penimbun. Sehingga terjadi panic buying di masyarakat dengan membeli kebutuhan minyak goreng lebih banyak dari biasanya.

“Jadi kelangkaan minyak goreng terjadi bukan karena kurang pasokan dari produsen Crude Palm Oil (CPO),” kata Sekretaris Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) I Gede Ketut Astawa, seperti dikutip, Kamis (3/3/2022)

Menurut dia, hal itu diketahui, karena temuan Satgas Pangan ada oknum-oknum yang sengaja menimbun produk minyak goreng dan tidak mendistribusikannya ke pasaran. Oleh karena itu, pihaknya beserta tim Satgas pangan kabupaten kota dan provinsi sedang melakukan langkah-langkah evaluasi tersebut.

Baca Juga :   Pemerintah Cabut Larangan Minyak Goreng Curah

“Kalau kita lihat data yang ada, komitmen dari produsen CPO itu sudah mencapai 351 juta liter selama 14 hari, kebutuhan kita selama per bulan sebenarnya berkisar antara 279 sampai 300 juta liter,” imbuhnya.

Baca Juga :   Kemendag Minta OJK Fokus Tangani Pinjol daripada Larang Kripto

Dia menegaskan, jika dilihat dari data tersebut, seharusnya pasar dalam negeri kebanjiran produk minyak goreng dalam jangka waktu sebulan. Namun yang terjadi, justru sebaliknya. Ketersediaan produk minyak goreng masih sedikit di pasaran.

Baca Juga :   Jawaban Pengusaha Dugaan Kartel di Balik Tingginya Harga Minyak Goreng

“Karena, masyarakat membeli minyak goreng dalam jumlah yang lebih besar dari kebutuhan biasanya sehingga menyebabkan stok migor menipis alhasil masyarakat lain tidak kebagian produk. Sehingga semua pihak bisa memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak perlu membeli dalam jumlah besar agar ketersediaan minyak goreng bisa tercukupi,” pungkasnya. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO