Masuk Musim Hujan dan Pancaroba, Waspada Demam Berdarah Mengintai

Ilustrasi Demam Berdarah Foto: Merdeka.com

JagatBisnis.com – Memasuki musim hujan dan pancaroba, berbagai masalah kesehatan di negara tropis kembali hadir. Salah satu yang perlu diwaspadai adalah demam berdarah dengue (DBD).

Belum lagi, masih ada penyakit pandemi, COVID-19, yang tidak diketahui kapan akan berakhir. Karenanya, memastikan imunitas si kecil terjaga menjadi kunci penting untuk menjauhkannya dari berbagai penyakit.

Dr. dr. Debbie Latupeirissa, Sp.A (K), sebagai Dokter Spesialis Anak Konsultan Penyakit Infeksi & Tropis Anak di RS Pondok Indah, Bintaro Jaya menjelaskan DBD merupakan salah satu penyakit yang kerap muncul pada peralihan musim hujan ke musim kemarau.

Baca Juga :   Ahli Kesehatan: DBD Bisa Terjadi Sepanjang Tahun

“(Demam berdarah) Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegepti ini ditandai dengan gejala khas seperti demam tinggi tanpa disertai gejala lainnya, misalnya tanpa disertai batuk, pilek, ataupun sesak napas,” papar Debbie, seperti yang dikutip dari siaran pers, Jakarta, Selasa, (01/02/2022).

Baca Juga :   Inovasi Jadi Kunci Pencegahan Dengue di Tengah Pandemi

Namun, beberapa penderita mengeluhkan gejala nyeri di belakang mata, sakit kepala, nyeri sendi, hingga munculnya bercak merah pada kulit atau perdarahan. Meski demikian, biasanya bercak merah pada kulit belum terlihat pada hari-hari awal.

“Walaupun termasuk self-limiting disease atau penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya, tidak jarang penyakit DBD menimbulkan korban jiwa jika tidak cepat ditangani,” tambahnya.

Baca Juga :   Korban Meninggal akibat DBD di NTT Bertambah jadi 4 Orang

Terlebih lagi jika pasien DBD telah memasuki fase berbahaya, dan terjadi pada anak-anak berusia lebih kecil yang belum dapat mengutarakan kondisi mereka.

“Karenanya, banyak penderita DBD yang kemudian dirawat di rumah sakit untuk dipantau lebih ketat kondisinya,” ujarnya. (pia)

MIXADVERT JASAPRO