Harga Daging Ayam di Gunungkidul Meroket

Penjual daging Ayam Foto: Liputan6.com

JagatBisnis.com – Harga daging sapi yang melonjak menjadi Rp 135 ribu per kilogram ternyata juga ikut mengerek harga daging ayam broiler di Gunungkidul. Sudah sepekan ini harga daging ayam broiler naik menjadi Rp 34 ribu per kilogramnya. Padahal sebelumnya hanya di kisaran Rp 28 ribu hingga Rp 30 ribu.

Pedagang daging ayam broiller di belakang Pasar Argosari Wonosari, Nouval menuturkan, hampir sama dengan harga daging sapi yang naik sepekan terakhir, harga ayam broiller juga meningkat. Permintaan daging ayam sendiri saat ini masih stabil.

Musim hajatan yang ada saat ini ternyata tak membuat para pedagang daging ayam menangguk untung yang banyak. Pemberlakuan PPKM level 3 di DIY memang membuat hajatan tak seperti saat PPKM level 2 atau sebelum pandemi.

Baca Juga :   Usai Lebaran, Harga Daging Sapi dan Ayam Kembali Normal

“Kalau harga daging sapi naik ndak ada pengaruh ke permintaan daging ayam. Sama saja,” kata dia, Selasa (1/3/2022).

Menurut dia, harga yang berlaku saat ini sebenarnya sudah menurun dibanding sebulan yang lalu. Karena sebulan lalu harga daging ayam broiller mampu mencapai Rp 40 ribu perkilogramnya. Harga ayam yang tinggi tersebut mampu bertahan selama sepekan.

Baca Juga :   Harga Daging Ayam Potong dan Telur di Tegal Masih Tinggi

Kondisi ini sebenarnya membuat pedagang kebingungan. Karena konsumen kini sangat selektif dalam membelanjakan uang mereka. Saat ini hampir semua komoditas mengalami kenaikan mulai dari minyak goreng dan komoditas lainnya.”Konsumen pusing. Kami juga ikut pusing,” katanya.

Kenaikan harga daging sapi seharusnya menjadikan pedagang daging ayam panen karena biasanya warga beralih ke daging ayam. Namun karena harga lain mengalami kenaikan maka permintaan daging ayam hanya stabil. Ia sedikit tertolong dengan pelanggan setianya.

Baca Juga :   Inilah Penyebab Harga Daging Ayam Merangkak Naik

Pemilik penggilingan daging, Sujari mengaku kenaikan harga daging sapi dan ayam tak berpengaruh terhadap usahanya. Pasalnya jumlah masyarakat yang menggilingkan daging ke tempat usahanya tetap sama. Rata-rata perhari ada sekitar 20 orang yang datang ke tempat penggilingan daging miliknya.

“Stabil, sehari ada 20 orang dan dagingnya 2 kuintal,” kata dia. (pia)

MIXADVERT JASAPRO