BRI Fokus Jadi Hybrid Bank di 2022

JagatBisnis.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berambisi untuk mengoptimalkan berbagai layanan bisnis dengan strategi hybrid atau hybrid bank di era digitalisasi. Keputusan menjadi bank hybrid karena memiliki nasabah yang beragam. Mayoritas berasal dari kalangan UMKM yang tersebar di wilayah pedesaan.

“Sebagai bank segmen mikro, nasabah kami lebih banyak di daerah pedesaan, terluar ketimbang perkotaan. Bank tentu harus bertransformasi seperti BRI menjadi hybrid bank,” kata Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Indra Utoyo, dalam seperti dikutip, Senin (28/2/2022).

Menurutnya, menerapkan strategi bisnis sepenuhnya ke dalam digitalisasi tidak cocok untuk mendorong pertumbuhannya. Sehingga, dalam pengaplikasian hybrid bank, bank plat merah ini menerapkan strategi bisnis phygital atau physical and digital yang merupakan paduan keunggulan layanan fisik secara langsung dan tentunya secara digital.

Baca Juga :   BRI Dorong Inkulsi Keuangan hingga Perbatasan Indonesia

“Meski demikian, kami terus melakukan inovasi teknologi untuk memperluas jangkauan bisnis di berbagai penjuru negeri. Di antaranya melengkapi fitur BRI mobile banking (BRImo). Selain itu, kami juga melakukan digitalisasi pada lini usaha agen BRILink. Yakni melakukan integrasi terhadap BRILink Mobile, tidak hanya menggunakan mesin Electronic Data Capture (EDC) untuk melayani transaksi,” ungkapnya.

Baca Juga :   BRI Hentikan Penyaluran Kredit ke Sektor Batu Bara

Dia menjelaskan, melalui strategi bisnis secara hybrid bank tersebut, pihaknya berhasil membukukan laba sebesar Rp32,22 triliun di sepanjang 2021. Angka ini tumbuh sebesar 75,53 persen secara year on year (yoy) dibandingkan periode sama 2020. Selain itu, aset konsolidasi tercatat mencapai Rp1.678 triliun hingga akhir Desember 2021. Angka ini tumbuh sebesar 4,23 persen secara yoy.

Baca Juga :   BRI Bersama Pertamina Lubricants Luncurkan Aplikasi POWER

“Oleh karena itu, kami harus terus fokus pada kompetensinya dan tetap melakukan digitalisasi untuk bisa melayani transaksi seluas-luasnya, dengan biaya semurah-murahnya,” tutupnya. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO