Ongkir Produk Mahal, Ini yang Dilakukan Jasa Ekspedisi

JagatBisnis.com – Di masa pandemi saat ini, aktivitas jual beli barang banyak dilakukan secara online. Hal itu karena adanya pembatasan mobilitas masyarakat. Sehingga pertumbuhan transaksi e-commerce membawa berkah bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan perusahaan jasa ekspedisi. Sayangnya, biaya ongkos (ongkir) yang mahal masih menjadi persoalan yang dikeluhkan penjual dan pembeli. Apalagi, ongkir akan menjadi mahal, jika jarak pembeli dan penjual sangat jauh.

Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Indonesia Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM), Wientor Rah Mada menjelaskan untuk memangkas biaya logistik atau ongkir, salah satu yang diperlukan adalah mendekatkan produk dengan market. Untuk itu, pihaknya membangun prototype Smesco UKM Fulfillment Center di Gedung Smesco Indonesia Jalan Gatot Subroto, Jakarta di lantai 11. Fasilitas ini dapat digunakan oleh pelaku UMKM dengan harga sewa yang sangat kompetitif.

“Logistik itu akan murah, kalau dua kota itu ada bisnis. Selain itu, ongkos juga akan murah kalau barang yang disimpan semakin dekat dengan market. Oleh karena itu, kami dengan membangun prototype fulfillment center yang bisa menampung 150 ribu invoice produk UMKM,” kata Wientor seperti dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (26/2/2022).

Baca Juga :   Jokowi: Peran UMKM dan Perempuan Mampu Wujudkan Ekonomi yang lnklusif

Sementara itu, Vice President of Sales SiCepat Ekspres, Ratna Putriasih mengungkapkan, sebagai perusahaan jasa ekspedisi pihaknya sangat komitmen untuk mendukung UMKM naik kelas melalui penyediaan layanan ekspedisi dengan harga yang kompetitif. Tersedia berbagai macam pilihan produk dan layanan ekspedisi bagi UMKM, seperti layanan Reguler (Siuntung), Besok Sampai Tujuan (Best), paket SameDay Delivery, Cargo Kilat (Gokil), dan (Harga Mulai Lima Ribu (Halu).

Baca Juga :   Anggaran Stimulus UMKM Tahun Ini Ditarget Capai Rp500 Triliun

“Bahkan untuk layanan ekspedisi ekspor, kami menawarkan produk Sicepat Crossborder (SCBD) dan Sicepat Go. Kemudian ada juga layanan Sicepat Syariah, Cash on Delivery (COD), Sicepat Point hingga Sicepat Klik. Kami pun terus berinovasi untuk produk dan servicenya. Ini kami lakukan untuk dapat memberikan layanan terbaik khususnya bagi UMKM agar mereka dapat memilih layanan mana yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” terangnya.

Head of Shipper Academy, Putra Rizky Agung Usman menambahkan perusahaannya juga sangat komitmen mendorong agar biaya ongkir terus turun. Apalagi ditengah melonjaknya transaksi online mengharuskan penyedia jasa ekspedisi kebanjiran order. Pulau Jawa menjadi target pasar paling besar di Indonesia, dimana 76,7 persen usaha e-commerce melayani pengiriman ke Jawa. Sementara pengiriman paket ke wilayah timur Indonesia paling sedikit sehingga menyebabkan ongkir mahal

Baca Juga :   Program PEN Bantu UMKM Maksimalkan Pasar Digital

“Untuk itu, kami menawarkan solusi layanan fulfillment center yang dilengkapi dengan sistem terintegrasi dan fasilitas yang memadai untuk pengadaan proses supply chain. Adapun keuntungan dari layanan ini, penyimpanan produk dari UMKM akan tertata dengan baik berdasarkan klasifikasi barang dan tercatat dengan baik. Selain itu data penjualan barang baik online atau offline akan terintegrasi dalam satu sistem dashboard secara real-time. Kemudian sistem packing juga terstandarisasi dengan keamanan yang tinggi,” tutupnya. (jbc/eva).

MIXADVERT JASAPRO