JagatBisnis.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memastikan angkutan transportasi Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek mulai beroperasi Agustus 2022 mendatang. Tarifnya diperkirakan maksimal mencapai Rp24 ribu. Besaran tarif tersebut telah diajukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Rencananya akan beroperasi mulai pukul 05.45 hingga pukul 23.00 WIB.
Kepala Divisi LRT Jabodebek PT KAI Mochamad Purnomosidi mengatakan, pihak mengajukan besaran tarif rata-rata sebesar Rp15 ribu. Sehingga tarif yang berlaku nantinya akan diterapkan secara progresif atau berdasarkan dengan jarak yang ditempuh oleh penumpang LRT. Kemunginan setiap kilometer akan ada kenaikan. Karena pihaknya sudah mengajukan penambahan tarif setiap 1 kilometer setelah tarif dasar, yakni Rp3 ribu untuk setiap 3-5 kilometer.
“Penambahan setiap kilometer setelah tarif dasar yang diajukan berkisar dari Rp600 sampai dengan Rp1.000, per kilometernya. Sementara itu, Tarif yang dipatok untuk jarak terjauh bisa mencapai hingga Rp24 ribu atau tarif tertinggi. Tapi bisa dikasih ancar-ancar, tarif jarak pendeknya mungkin sekitar Rp5 ribu. Karena hanya satu stasiun. Terjauhnya mungkin bisa sekitar Rp22 ribu atau Rp24 ribu,” ungkapnya.
Dia menegaskan, keputusan akhir penetapan tarif LRT Jabodebek akan ditentukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub. Saat ini, belum ada keputusan final soal tarif yang berlaku untuk LRT Jabodebek. Karena masih dalam proses pembahasan di DJKA. Tapi, secara keseluruhan besaran tarifnya per penumpang rata-rata Rp15 ribu.
“Secara umum, progres pembangunan LRT Jabodebek sampai dengan Februari 2022 telah mencapai 80,27 persen dengan pembangunan Depo LRT Jabodebek mencapai 77 persen. Kami bersama semua stakeholder terus bekerja keras agar seluruh persiapan operasional LRT Jabodebek selesai pada target yang telah ditentukan dengan tetap mengutamakan keselamatan,” pungkasnya. (*/eva)
