JagatBisnis.com – Menurut riset kolaborasi terbaru dari perusahaan non-profit Digital Citizens Alliance dan perusahaan anti-pembajakan White Bullet Solutions, situs-situs yang menyediakan layanan streaming gratis dapat meraih keuntungan dari iklan digital hingga mencapai 1,3 miliar dollar AS atau Rp 18,6 triliun per tahun. Maka dari itu, tidak heran para pelaku pembajakan ini terus bermunculan meskipun pemerintah sudah gencar menutup layanan mereka.
Presiden Direktur PT ITSEC Asia, Andri Hutama Putra mengungkapkan dari jumlah pemasukannya saja sudah bisa menilai bahwa saat ini pasar bagi layanan streaming ilegal masih tinggi dan menguntungkan.
“Oleh karena itu, langkah konkret pemerintah dalam menutup situs-situs streaming ilegal ini juga harus diimbangi dengan edukasi akan bahaya yang mengintai dari platform tersebut.” ungkapnya dalam keterangannya pada Jumat (25/02)
Discussion about this post