Joe Biden Beri Sanski terhadap Rusia

Presiden AS Joe Biden

JagatBisnis.com –  Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, kembali menjatuhkan sanksi untuk Rusia. Ini merupakan kali kedua Biden mengumumkan sanksi untuk Rusia.

“Ini akan membebani ekonomi Rusia, baik dalam waktu dekat, maupun dari waktu ke waktu. Kami sengaja merancang sanksi ini untuk memaksimalkan dampak jangka panjang terhadap Rusia dan untuk meminimalkan dampak pada Amerika Serikat dan sekutu kami,” kata Biden saat konferensi pers dikutip dari CNN, Jumat (25/2).

Sanksi tambahan ini dijatuhkan setelah Rusia menyerang Ukraina. Berikut rinciannya:
Membatasi Rusia untuk melakukan bisnis dalam dolar, euro, pounds, dan yen termasuk membatasi Rusia menjadi bagian dari ekonomi global.

Menghentikan bantuan untuk membiayai dan menumbuhkan militer Rusia.

Mengganggu Rusia untuk bersaing dalam ekonomi abad ke-21 yang berteknologi tinggi.
Membekukan aset mencapai 1 triliun dolar AS terhadap bank Rusia di AS.

Baca Juga :   Beri Ruang Kaum LGBT Berekspresi, TikTok Dituntut Rusia

Memutuskan lembaga keuangan terbesar Rusia, Sberbank dan 25 anak perusahaannya dari sistem keuangan AS. Sebagai catatan, Sberbank memegang hampir sepertiga dari keseluruhan aset sektor perbankan Rusia.

Pemblokiran penuh pada VTB Bank, bank terbesar kedua Rusia, dan 20 anak perusahaannya.

Sanksi pemblokiran penuh pada tiga bank besar Rusia lainnya: Bank Otkritie, Sovcombank OJSC dan Novikombank.
Membekukan 13 perusahaan dari pasar AS meliputi: Sberbank, AlfaBank, Bank Kredit Moskow, Gazprombank, Bank Pertanian Rusia, Gazprom, Gazprom Neft, Transneft, Rostelecom, RusHydro, Alrosa, Sovcomflot dan Russian Railways.

Elite Rusia dan anggota keluarga masuk daftar hitam. Rincianya: Sergei Ivanov (dan putranya, Sergei), Andrey Patrushev (dan putranya Nikolai), Igor Sechin (dan putranya Ivan), Andrey Puchkov, Yuriy Solviev (dan dua perusahaan real estat yang dimilikinya), Galina Ulyutina dan Alexander Vedyakhin.

Baca Juga :   Usai Tentara AS Pulang, Taliban Deklarasi Kemerdekaan Penuh

24 orang dan perusahaan Belarusia termasuk dua bank milik negara, sembilan perusahaan pertahanan, dan tujuh pejabat dan elit yang terkait dengan rezim turut dijatuhi sanksi.

Sanksi terhadap militer Rusia.
Sanksi atas impor teknologi tertentu ke Rusia.
“Kami juga memblokir empat bank besar lagi. Itu berarti setiap aset yang mereka miliki di Amerika akan dibekukan,” kata Biden.

“Ini akan memakan waktu dan kita harus menunjukkan tekad, jadi dia tahu apa yang akan terjadi. Jadi orang-orang Rusia tahu apa yang dia bawa pada mereka. Itulah masalahnya. Ini akan memakan waktu,” tutur Biden.

Baca Juga :   Rusia Tetap Gempur Ukraina Meski Janji Kurangi Serangan

Biden Enggan Berbicara dengan Putin

Dalam pidatonya, Biden juga kembali berbicara terkait kemungkinan dirinya akan berbicara dengan Putin. Sebelumnya, AS menyatakan Biden bersedia berbicara dengan Putin.

Akan tetapi, karena Putin sudah memutuskan berperang dengan Ukraina, Biden menegaskan dirinya tidak akan berbicara dengan Putin.
“Tidak ada rencana untuk berbicara,” kata Biden.

“Agresi Putin terhadap Ukraina pada akhirnya akan merugikan Rusia secara ekonomi dan strategis,” tambah dia.

Lebih lanjut, politikus Partai Demokrat AS itu mengatakan pihaknya bersama negara Barat akan terus berupaya menghentikan serangan Rusia.

“Pilihan Putin untuk membuat perang sama sekali tidak dapat dibenarkan. Itu membuat Rusia lebih lemah dan seluruh dunia lebih kuat,” tutup dia. (pia)

MIXADVERT JASAPRO