Keadaan Darurat 30 Hari, Ukraina Minta Warganya Tinggalkan Rusia

JagatBisnis.com – Pemerintah Ukraina mengumumkan keadaan darurat pada Rabu (23/2). Mereka meminta warganya untuk meninggalkan Rusia.

Sementara Rusia melakukan evakuasi para diplomat dan staf dari Kedutaan Besar di Ibu Kota Ukraina, Kyiv.

Keadaan darurat ditetapkan setelah penembakan di sepanjang jalur kontak di Ukraina timur meningkat. Hal tersebut terjadi karena Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk serta mengerahkan pasukan penjaga perdamaian Rusia ke sana.

Baca Juga :   40 Ribu Tentara Suriah Direkrut Rusia

Namun, belum ada indikasi jelas terkait rencana serangan massal Rusia di Ukraina dengan melibatkan puluhan ribu tentara yang dikumpulkan di daerah perbatasan.

“Memprediksi apa yang mungkin menjadi langkah Rusia selanjutnya, separatis atau keputusan pribadi Presiden Rusia-saya tidak bisa mengatakannya,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, dikutip Reuters.

Baca Juga :   Kedubes AS Minta Warganya Tinggalkan Ukraina

Keadaan darurat ini ditetapkan 30 hari. Selama keadaan darurat, Ukraina membatasi pergerakan tentara cadangan wajib militer, pembatasan media hingga pemeriksaan dokumen pribadi.

Pembatasan akan mulai berlaku mulai Kamis (24/2). Selain itu, Pemerintah Ukraina telah mengumumkan progam wajib militer cadangan bagi warga berusia 18-60 tahun.

Baca Juga :   Kota Pelabuhan Strategis di Ukraina Dikuasai Rusia

Status darurat tidak akan berlaku di Donetsk dan Luhansk. Sebab Rusia sudah mengirimkan pasukan ke dua wilayah di timur Ukraina itu.
Rusia berkali-kali membantah merencanakan invasi ke Ukraina. mereka menilai penetapan situasi darurat itu sebagai histeria anti-Rusia. (pia)

MIXADVERT JASAPRO