Besok, Tempe dan Tahu Ada Lagi Dipasaran Tapi Harga Naik

JagatBisnis.com – Setelah melakukan aksi mogok selama 3 hari terakhir, perajin tempe dan tahu akan kembali berjualan, Kamis (24/2/2022). Hal itu sengaja dilakukan karena khawatir daya serap pasar bakal menurun. Para perajin juga sudah mulai memproduksi kembali makanan berbahan baku kedelai itu.

“Mulai dari kemarin sudah produksi lagi untuk dijual hari Kamis. Bisa dipastikan Kamis, tempe tahu ada di pasar. Namun, harga tempe dan tahu yang kami jual akan naik karena harga kedelai yang tak kunjung turun meski sudah mogok selama tiga hari,” kata Anggota Koperasi Produsen Tahu Tempe (Kopti) Jakarta Pusat Slamet Riadi, Rabu (23/2/2022).

Dia mengaku, pihaknya telah menyiapkan 50 kg kacang kedelai untuk diproduksi menjadi tempe dan tahu. Jumlah tersebut mengalami penurunan dari sebelumnya yang mencapai 60 kg. Diperkirakan, harga tempe dari perajin akan naik Rp1.000 per potong untuk ukuran 400 gram dari Rp5.000 menjadi Rp6.000 per potong.

Baca Juga :   Perajin Tempe di Bekasi Terpaksa Naikkan Harga

“Sementara, harga tahu akan tetap sama di kisaran Rp500 per potong sampai Rp700 per potong sesuai ukuran dan jenis. Hanya saja, ukuran tahu akan lebih kecil untuk mengimbangi kenaikan harga kedelai,” imbuhnya.

Baca Juga :   KJRI New York Fasilitasi Pembentukan Asosiasi Pengrajin Tempe di AS

Dia menjelaskan, salah satu tujuan dari demo, selain ke pemerintah, juga memberitahu ke konsumen, harga kedelai naik. Karena kalau tidak diberi tahu, konsumen tidak akan mengerti kesulitan perajin.

Baca Juga :   Biaya Angkut Alami Kenaikan, Harga Kedelai Impor Melonjak

“Kenaikan harga kacang kedelai di level perajin masih tinggi, yakni Rp12 ribu per kg dari harga normal Rp10 ribu per kg. Harga kedelai yang tak kunjung turun memaksa kami untuk menaikkan harga tahu dan tempe.
Meski bukan solusi jangka panjang, namun hal tersebut harus dilakukan agar perajin tak rugi,” pungkasnya. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO