PLN Dukung KTT G20, Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali  

JagatBisnis.com-PT PLN (Persero) membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid Nusa Penida dan relokasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Grati ke Pesanggaran, Bali. Penambahan dua pembangkit ini bakal meningkatkan keandalan pasokan listrik Bali semakin kuat. Selain itu juga, sekaligus menyukseskan pelaksanaan KTT G20.

‘Hal itu juga menjadi salah satu showcase yang akan diperlihatkan kepada dunia untuk menunjukkan kami siap mengawal transisi energi Indonesia menuju era energi baru dan terbarukan (EBT),” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, seprti dikutip, Minggu (20/2/2022).

Dia mengatakan, kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik dalam mendukung kegiatan berstandar dunia. Oleh karena itu, pihaknya harus melakukan persiapan yang matang, terutama dari sisi pembangkit hingga transmisi, sampai ke venue acara.

Baca Juga :   Pelanggaran Pemakaian Listrik di Sumsel Mencapai Ribuan Kasus

“Untuk itu, kami telah memproyeksi kenaikan permintaan listrik dalam menghadapi KTT G20. Dari saat ini sebesar 770 MW saat KTT G20 akan naik menjadi 970 MW. Dengan tambahan pasokan listrik dari PLTS Hybrid Nusa Penida dan PLTG hasil relokasi di Pesanggaran, pasokan diperkirakan aman,” terangnya.

Baca Juga :   Tahun Ini, PLN Akan Tambah 40 Unit SPKLU

Menurut dia, saat ini total daya mampu kelistrikan Bali sebesar 1.322 megawatt (MW). Dengan perkiraan beban puncak saat KTT G20 sebesar 970 MW, maka listrik Bali masih memiki cadangan sebesar 341,1 MW atau 25,9 persen.

“Sistem aman, tapi belum benar-benar aman. Untuk itu arahan Pak Gubernur, kami tambah relokasi dua unit PLTG berkapasitas total 200 MW dan PLTS Hybrid berkapasitas 3,5 MW. Kami berharap dengan kehadiran dua pembangkit ini bakal makin memperkuat pasokan listrik Bali,” ucap Darmawan.

Baca Juga :   Tarif Listrik untuk Orang Kaya Bakal Naik

Darmawan menambahkan, kedua pembangkit ini masuk ke dalam program PLN untuk mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dalam rangka memenuhi kebutuhan pasokan tenaga listrik dan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak (BBM).

“Program ini juga dilaksanakan untuk mendukung target pemerintah perihal bauran energi terbarukan yang ditargetkan mencapai 23 persen pada 2025,” tutupnya. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO