Cakupan Vaksinasi Rendah, Munculkan Varian Covid-19 yang Lebih Berbahaya

JagatBisnis.com-Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan dunia untuk tidak terkecoh dengan virus Covid-19 varian Omicron. Karena varian Omicron ini dari segi gejala dan kesakitan memang cenderung lebih ringan. Tapi WHO mengingatkan di masa depan varian virus yang berkembang bisa lebih berbahaya.

Dirjen WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus menjelaskan, cakupan vaksinasi di negara-negara Afrika yang masih rendah bisa menjadi kondisi ideal untuk varian virus yang lebih menular dan berbahaya untuk muncul di masa mendatang. Karena kondisi di negara itu, memang ideal untuk varian yang lebih menular dan lebih berbahaya muncul.

“Cakupan vaksin yang tinggi di beberapa negara, terutama negara-negara maju dan kaya di dunia, serta tingkat keparahan Omicron yang lebih rendah mendorong pemahaman yang berbahaya di kalangan masyarakat global. Mereka berpikiran seolah pandemi Covid-19 sudah berakhir,” katanya dalam gelaran Munich Security Conference, seperti dikutip Minggu (20/2/2022).

Baca Juga :   Positif Tinggi, DKI Cabut Pelonggaran Lepas Masker

Dia menjelaskan, jika nyatanya pandemi Covid-19 belum berakhir. Masyarakat harus bisa berkaca pada kondisi parah, yakni ketika 70 ribu orang meninggal setiap minggunya, 83 persen populasi di Afrika belum menerima vaksinasi Covid-19, hingga sistem kesehatan masyarakat yang padat dan sibuk.

Baca Juga :   Sejumlah Gejala pada Pasien Omicron, Termasuk yang Sudah Divaksin

“Oleh karena itu, begara-negara dengan cakupan vaksinasi tinggi akan memiliki rasa aman yang salah jika di satu sisi negara lainnya masih memiliki tingkat vaksinasi yang rendah. Karena virus yang menyebar dengan cepat akan menyebabkan varian baru yang mungkin lebih mematikan. Bahkan, bisa punya kemampuan untuk menghindari perlindungan dari vaksin,”terangnya. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO