Tahun 2025, Ada 20 Bandara Ditargetkan Pakai Listrik Tenaga Surya

JagatBisnis.com – PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II menargetkan 20 bandara kelolaan telah memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 26,34 MWp pada tahun 2025. Hal ini sebagai komitmen dalam pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dan sekaligus menekan emisi karbon.

President Director AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, pemanfaatan EBT di lingkungannya sangat mendukung implementasi teknologi dalam mewujudkan “smart airport”. Sehingga meningkatkan daya saing bandara-bandara kelolaan AP II di era Industri 4.0.

“Pemanfaatan EBT di bandara di lingkup AP II akan menggunakan teknologi baru yang bisa diintegrasikan dengan teknologi eksisting,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (14/2/2022).

Baca Juga :   Akhir Ramadhan, Bandara YIA Buka Rute ke Malaysia

Dia menjelaskan, pihaknya telah memiliki masterplan pengembangan Eco Airport periode 2021-2030. Eco Airport ini mendukung visi perusahaan menjadi “Smart&Connected Airport”. Pada fase pertama, yakni 2021 telah diimplementasikan pemanfaatan PLTS yang dipasang di atap bangunan di sejumlah gedung di Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Kualanamu dan Bandara Banyuwangi dengan kapasitas 1,83 MWp.

Baca Juga :   Mulai 26 Januari, Bandara Halim Perdana Kusuma Ditutup Sementara

“Fase kedua, yakni tahun ini direncanakan penggunaan PLTS Atap mencapai EBT 3,78 MWp. Pada fase ketiga, yaitu 2023-2025 direncanakan pemanfaatan PLTS di atas tanah (ground mounted) berkapasitas 18,69 MWp dan PLTS terapung (floating) berkapasitas 1,8 MWp. Dengan begitu, penggunaan EBT di bandara sejalan dengan kesepakatan antara “Airport Council International” (ACI) dan seluruh operator bandara di dunia untuk mendukung program global “Net Zero Carbon Emission 2050”, terangnya.Pada akhirnya, tambah dia, tahun 2025 mendatang diharapkan 20 bandara kelolaan AP II telah memiliki PLTS dengan kapasitas 26,34 MWp. Di dalam pemanfaatan EBT ini, pihaknya mempersiapkan 3 aspek penting, yakni sumber daya manusia (SDM), proses dan teknologi.

Baca Juga :   Akhir Ramadhan, Bandara YIA Buka Rute ke Malaysia

“Bandara menyumbang sekitar 2 persen emisi karbon dari total pangsa global. Untuk mengurangi emisi karbon tersebut, operator bandara harus berkomitmen menggunakan energi baru terbarukan hampir di seluruh aspek operasional dan pelayanan,” tutupnya. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO