Wagub DKI Sebut Penularan Omicron Paling Banyak di Perumahan

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria

JagatBisnis.com – Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, penularan COVID-19 termasuk varian Omicron paling banyak terjadi di lingkungan perumahan.

“Ini masih di perumahan rata-rata di lingkungan masing-masing,” kata Riza Patria di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (8/2/2022).

Menindaklanjuti hal tersebut, Pemprov DKI akan mengoptimalkan peran Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 hingga ke level terendah, yakni tingkat Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW).

“Sekarang penyebaran lokal ini menjadi perhatian, jadi kami tidak bisa lagi menyalahkan datangnya orang asing ke Jakarta dan lainnya, justru sekarang yang meningkat internal kita,” tuturnya.

Baca Juga :   69 persen Kasus COVID-19 Meninggal Belum Divaksin Lengkap

Sementara itu, saat PPKM level tiga pihaknya akan menggencarkan kegiatan 3T, yakni pemeriksaan, pelacakan dan perawatan (testing, tracing dan treatment) meski kegiatan tersebut di DKI terbilang tinggi.

Upaya tersebut dilakukan mengingat Jakarta berkaitan langsung dengan wilayah aglomerasi seperti Bogor Depok Tangerang dan Bekasi (Bodetabek).

Baca Juga :   IDI: 5 Obat Ini Tak Bermanfaat bagi Pasien COVID-19

“Ini bukan karena tingginya angka COVID tapi karena masih kurangnya tracing sekalipun DKI Jakarta termasuk Provinsi yang tinggi tracingnya,” kata Riza.

Sementara itu, merujuk Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 9 Tahun 2022 tentang PPKM, testing ditingkatkan sesuai dengan tingkat rasio kasus positif atau positivity rate mingguan.

Adapun target jumlah testing yang harus dicapai di Jakarta per hari sesuai Inmendagri tersebut sudah ditingkatkan menjadi 11.527 per hari dari awalnya 7.638 orang berdasarkan Inmendagri Nomor 6 Tahun 2022 atau dalam sepekan mencapai 80.689 orang.

Baca Juga :   Petugas Bandara Soetta yang Positif Omicron Alami Demam

Dalam Inmendagri terbaru juga disebutkan tracing dilakukan sampai mencapai lebih dari 15 orang kontak erat per kasus konfirmasi.

Sedangkan dalam sepekan terakhir Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta per Senin kemarin selama sepekan terakhir jumlah orang dites usap berbasis PCR mencapai 354.916 orang atau sudah melampaui standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). (pia)

MIXADVERT JASAPRO