Bocah 5 Tahun Jatuh ke Sumur Sedalam 32 Meter

JagatBisnis.com – Seorang bocah bernama Rayan (5) terperosok ke dalam sebuah sumur sedalam 32 meter di desa Ighran, Provinsi Chefchaouen, Maroko. Proses evakuasi yang sudah memasuki hari kelima berjalan dramatis.

Pada Sabtu (5/2/2022) sore, tim penyelamat menggunakan buldoser dan alat berat masih melakukan penggalian di sekitar sumur. Proses itu sudah berjalan sejak 1 Februari 2022.

Namun sayang, Rayan tak lagi bernyawa. Sebuah pernyataan kerajaan mengumumkan kematiannya segera setelah dikeluarkan dari sumur, demikian seperti dikutip dari BBC, Minggu (6/2/2022).

Evakuasi Rayan ini mendapatkan dukungan publik. Masyarakat berkumpul di sekitar lokasi evakuasi mendukung tim penyelamat yang bekerja. Mereka bertepuk tangan, berdoa dan juga melantunkan lagu religi.

Baca Juga :   Bocah yang Hanyut di Sungai Lombok Masih Dalam Pencarian

“Kami menunjukkan solidaritas dengan anak ini, yang disayangi Maroko dan seluruh dunia,” kata salah satu warga yang bersolidaritas, Hafid El-Azzouz, yang tinggal di wilayah tersebut, dikutip dari AFP, Minggu (6/2/2022).

Evakuasi Rayan ini pun mendapat perhatian dunia. Tagar #SaveRayan menggema di Twitter. Simpati dari negara tetangga bermunculan.

“Setelah kecelakaan tragis yang mengorbankan nyawa anak Rayan Oram, Yang Mulia Raja Mohammed VI memanggil orang tua dari anak laki-laki yang meninggal setelah jatuh ke dalam sumur,” kata pernyataan dari istana kerajaan.

Ayah Rayan sedang memperbaiki sumur pada saat kecelakaan pada hari Selasa. Dia mengatakan kepada media lokal pada hari berikutnya bahwa putranya telah jatuh ke lubang pada “saat itu saya mengalihkan pandangan darinya”, menambahkan.

Baca Juga :   Ngeri, Ular Sanca 3,5 Meter Berkeliaran di Halaman Rumah Warga

Dipimpin oleh Direktorat Perlindungan Sipil Maroko, operasi penyelamatan di kota kecil di utara Tamorot, sekitar 100 km (62 mil) dari kota Chefchaouen, dimulai pada Selasa malam.

Rekaman pada hari Kamis dari kamera yang diturunkan ke dalam sumur menunjukkan bahwa bocah itu masih hidup dan sadar. Tetapi belum ada pembaruan tentang kondisinya sejak saat itu.

Tim penyelamat mencoba untuk mendapatkan oksigen, makanan dan air untuk anak itu tetapi tidak jelas apakah ia mampu menggunakannya.

Baca Juga :   Balita Hingga Lansia Korban Banjir Dievakusi

Buldoser digunakan untuk memotong parit besar di sebelah sumur.

Tim penyelamat kemudian mulai menggali secara horizontal untuk mencapai bocah itu. Beberapa bekerja sepanjang waktu, menggunakan lampu sorot yang kuat di malam hari.

Operasi harus dihentikan beberapa kali untuk memungkinkan kru memeriksa bahwa lereng bukit aman dari runtuh dan tidak ada tanah yang memasuki sumur. Pipa besar juga digunakan untuk melindungi tim penyelamat dengan menyediakan jalan yang aman ke poros.

Insiden itu mengingatkan pada tragedi serupa di Spanyol pada 2019, di mana seorang anak laki-laki berusia dua tahun meninggal setelah jatuh ke lubang bor di dekat kota Malaga. (pia)

MIXADVERT JASAPRO