Situasi Mencekam di Suriah Tewasnya Pemimpin ISIS

JagatBisnis.com – Operasi militer Amerika Serikat (AS) di Suriah membuahkan hasil. pemimpin ISIS, Abu Ibrahim al-Hashemi al-Quraishi, tewas dalam serangan ini.

Presiden AS Joe Biden Quraishi tewas akibat meledakkan diri setelah dikepung dari segala penjuru oleh militer AS di sebuah gedung tiga lantai di Atmeh yang ditinggali bersama keluarganya.

“Tindakan terakhir dari kepengecutan yang putus asa. Meledakkan diri sendiri seperti pendahulunya, pendiri ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi,” kata Biden dikutip dari Reuters, Jumat (4/2).

ledakan itu begitu besar. Hampir seluruh orang yang ada di dalam gedung termasuk keluarga Quraishi, tewas.
Quraishi bukan satu-satunya tokoh ISIS yang tewas dalam operasi tersebut. Salah satu letnan Quraisy, yang juga tinggal di gedung itu, membarikade dirinya dan anggota keluarganya di dalam gedung.

Baca Juga :   Tawaran AS untuk Perangi ISIS-K Ditolak Taliban Mentah-mentah

Sebelum Quraishi, Pendiri ISIS Baghdadi Juga Ledakkan Diri
Mengakhiri hidup dengan meledakkan diri tak hanya dilakukan Quraishi sebagai pemimpin ISIS. Pada 2019, pendiri ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi juga mengakhiri hidup dengan bom bunuh diri.

Kematian Baghdadi bermula saat tentara Amerika Serikat melancarkan operasi militer dengan nama kode Operasi Kayla Mueller pada Oktober 2019. Nama ini diambil dari nama korban penculikan dan pembunuhan oleh ISIS pada 2013 lalu, Kayla Mueller.
Badan intelijen Irak berhasil menemukan lokasi persembunyian Baghdadi dan keluarganya di Idlib, barat laut Suriah, pada pertengahan 2019. Mereka langsung berkoordinasi dengan pihak intelijen AS.

Baca Juga :   ISIS Akui Pemimpinnya Sudah Tewas

Setelah melalui rangkaian penyusunan rencana, Presiden AS saat itu, Donald Trump, memberikan izin untuk melancarkan operasi pada 25 Oktober.

Di tengah situasi mencekam penuh baku tembak, pasukan AS berhasil memasuki kompleks itu. Saat itulah mereka menyadari Baghdadi tidak berada di dalam bangunan, melainkan bersembunyi di sebuah lubang terowongan kecil.

Baca Juga :   Pimpinan ISIS di Suriah Tewas dalam Serangan Drone

Baghdadi membawa dua anaknya yang masih berusia di bawah 12 tahun bersembunyi. Berhadapan jalan buntu, Baghdadi akhirnya meledakkan diri dengan menggunakan rompi bunuh diri, turut menewaskan dua anaknya.

Setelah kematian Baghdadi, Quraishi menjadi pemimpin kelompok radikal ISIS sejak 2019, yang ironisnya juga mengakhiri hidup dengan cara yang sama.(pia)

MIXADVERT JASAPRO