“Dia dan istrinya mencoba menembak pasukan penyerang AS dan juga terbunuh,” kata para pejabat AS.
Sementara terkait operasi penyerangan itu, para pejabat AS mengatakan sudah direncanakan sejak Desember 2021. Setelah mereka mendapat informasi Quraishi tinggal di sebuah gedung di Suriah, mereka langsung melakukan persiapan dan rencana penyerangan.
Setelah persiapan rampung, Biden memberikan persetujuan untuk menjalankan misi pada Selasa (1/3), usai menggelar meeting di Kantor Oval dengan Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan Jenderal Mark Milley selaku Ketua Kepala Staf Gabungan AS.
Selama operasi, Biden bersama Wakil Presiden Kamala Harris dan pejabat administrasi lainnya memantau langsung operasi secara real-time dari dalam Ruang Situasi Gedung Putih.
“Berkat keberanian pasukan kami, pemimpin teroris yang mengerikan ini tidak ada lagi. Pasukan kami melakukan operasi dengan persiapan dan ketepatan khas mereka,” kata Biden.(pia)
Discussion about this post