Masyarakat Diminta Waspada Kenaikan Kasus Aktif COVID-19

JagatBisnis.com – Presiden Jokowi meminta semua pihak semakin waspada terhadap kenaikan kasus COVID-19 di tengah dominasi varian Omicron. Ia mengungkapkan, hingga saat ini kasus aktif COVID-19 terpantau naik hingga 910%, bahkan kenaikan kasus hariannya mencapai 2.000% dalam 3 pekan.

“Hati-hati, saya ingin menegaskan kehati-hatian kita karena kasus aktif naik 910% dari yang sebelumnya 6.108 kasus di tanggal 9 Januari 2022, kemudian menjadi 61.718 kasus di 30 Januari 2022,” kata Jokowi dalam rapat terbatas bersama menteri, seperti dalam transkrip yang diunggah situs Seskab, Selasa (1/2).

“Ini penambahan kasus baru naik 2.248% dari 529 kasus di 9 Januari 2022 menjadi 12.422 kasus di 30 Januari 2022. Sekali lagi, hati-hati kita dalam menyikapi ini, ” tegas Jokowi.

Baca Juga :   Setelah Inggris, Prancis Catat 94 Ribu Kasus COVID-19 Karena Omicron

Ia mengakui masyarakat patut bersyukur lonjakan kasus aktif tidak diikuti dengan melonjaknya angka kematian. Tetapi, Jokowi menegaskan semua pihak harus tetap waspada.

“Ada beberapa hal yang saya ingin menjadi perhatian. Melihat karakteristik dari Omicron, menurut saya, kita harus menggunakan pendekatan penanganan yang berbeda. Dalam jangka pendek, kita harus memperkuat bagian di hilir, sosialisasi, edukasi yang masif untuk masyarakat yang positif tanpa gejala,” imbau Jokowi

Baca Juga :   Kasus Omicron di RI Didominasi Pelaku Perjalanan dari Arab Saudi

“[Agar mereka] melakukan karantina mandiri dengan konsultasi dokter secara mandiri di puskesmas, di faskes atau melalui telemedisin. Dan kemudian stok obat-obatan yang ada di apotek-apotek ini betul-betul harus dikontrol keberadaannya,” tambah dia.

Selanjutnya, Jokowi meminta pencegahan transmisi lokal di hulu. Terutama di enam provinsi yang menjadi penyumbang kasus aktif yang terbesar.

Baca Juga :   Usai Terkonfirmasi COVID-19, Ashanty Akui Belum Alami Gejala Berat

Jokowi pun meminta pengetatan di pintu-pintu masuk dan pengetatan proses karantina untuk mencegah kasus impor. Selain itu, ia meminta kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dievaluasi, serta percepatan vaksinasi dua dosis dan booster.

“Betul-betul harus dimonitor dengan ketat, tetapi juga masyarakat ditenangkan dan tidak usah panik, tapi harus tetap waspada. Kemudian juga disiplin protokol kesehatan bersama TNI dan Polri, terutama 3M yang masif dan juga pelacakan kontak erat. Ini seperti yang sudah kita lakukan,” tandas dia.(pia)

MIXADVERT JASAPRO