Perayaan Imlek 2022 di Solo Dibatasi

JagatBisnis.com – Pembatasan perayaan Imlek 2022 di Solo akibat pandemi Covid-19, ikut mempengaruhi penjualan barongsai mini di kawasan Pasar Gede.

Sejalan dengan berkurangnya kemeriahan perayaan Imlek tahun ini, penjualan mainan tersebut ikut sepi.

“Saya sudah 4 hari berjualan di depan Pasar Gede. Biasanya di sini kan ramai, ada lampionnya. Tapi sekarang malah infonya nggak ada event,” tutur Mandiri, pedagang barongsai mini, Sabtu (29/01/2022).

Pria asal Cirebon ini mengaku sudah rutin berjualan barongsai mini di Pasar Gede, setiap perayaan Imlek. Ia hanya absen 2 tahun terakhir, karena perayaan Imlek di Solo ditiadakan.

Baca Juga :   25 Napi Beragama Konghucu Terima Remisi Khusus Imlek 2022

“Dulu dalam sehari laku 3 kodi mainan barongsai. Tapi sekarang 1 kodi juga tidak habis. Padahal sudah jualan dari pagi jam 06.00 sampai malam,” paparnya.

Berkurangnya penjualan barongsai mini itu berdampak terhadap penurunan keuntungan yang diperoleh Mandiri.

Dari mainan yang dijual Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu per buah itu, dulu Mandiri bisa meraup keuntungan Rp 500 ribu per hari. Kini keuntungan itu hanya berkisar Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu per hari.

Baca Juga :   Sambut Imlek, Taman Safari Bogor Hadirkan Satwa Takin

Hal serupa dialami Yono, pedagang barongsai mini yang juga berasal Cirebon.
Yono mengaku, selama perayaan Imlek sebelumnya ia mampu menjual 60-70 buah per hari. Namun kini mainan yang laku terbeli hanya 40-50 buah setiap hari.

“Dulu sebelum (pandemi) Covid-19, sepanjang jalan dari Gladak sampai Pasar Gede dikasih lampion. Jadi ramai didatangi orang. Sekarang kan cuma dipasang di jembatan dan sekitar jam depan Pasar Gede,” jelas dia.

Baca Juga :   Tawaran Special Swiss-Belhotel Serpong untuk Rayakan Malam Imlek

Meski keuntungan penjualannya merosot, Yono mengaku tetap ingin berjualan sampai berakhirnya perayaan Imlek 2022 di Solo.

Sebelumnya, pembatasan perayaan Imlek 2022 di Solo ini ditandai dengan pengurangan jumlah lampion yang dipasang di kawasan Pasar Gede dan peniadaan Grebeg Sudiro yang berpotensi menimbulkan kerumunan warga.(pia)

MIXADVERT JASAPRO