Indonesia Kaya Gas, Tapi Impor LPG Jalan Terus

JagatBisnis.com – Impor Liquefied Petroleum Gas (LPG) terus meningkat tajam. Beban impor LPG yang ditanggung negara mencapai Rp80 triliun dengan volume 6-7 juta ton per tahun. Adapun jumlah impor LPG nasional mencapai 6,4 juta ton pada 2020 atau sekitar 80 persen dari total kebutuhan LPG nasional sebesar 8,02 juta ton.

Baca Juga :   Harga Pertalite dan LPG 3 Kg Naik, Ini Penjelasan Pertamina

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku kaget melihat beban negara dari impor LPG yang jumlahnya sangat besar. Padahal, Indonesia menyimpan gas alam yang cukup besar. Sayangnya, pemanfaatan gas alam di dalam negeri belum optimal.

“Memang kita ini sudah berpuluh-puluh tahun nyaman dengan impor. Kita seperti sudah duduk di zona nyaman paling enak. Rutinitas impor jalan terus, tapi tidak berpikir negara dirugikan, rakyat dirugikan,” kata Presiden Jokowi seperti dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (29/1/2022).

Baca Juga :   Pengamat: Kenaikan HET LPG 3 Kg Tak Berdasar

Menurut dia, jika Indonesia bisa memanfaatkan potensi gas alam yang dimiliki, impor LPG pasti dapat ditekan bahkan dihilangkan. Karena dari data SKK Migas, jumlah cadangan terbukti gas alam Indonesia mencapai 42,93 triliun kaki kubik per 31 Desember 2021 lalu.

Baca Juga :   Rumah Makan di Sleman Masih Gunakan Tabung Elpiji 3 Kg

“Dengan asumsi produksi 6.000 juta kaki kubik per hari, cadangan tersebut masih cukup hingga 19,6 tahun ke depan. Apalagi, jika eksplorasi gas alam terus dilakukan tentu waktunya akan semakin lama,” tutupnya. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO