Muncul Kasus Covid-19 di Solo

JagatBisnis.com – Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Jateng enggan disebut kecolongan dengan munculnya kasus Covid-19 di Sekolah Menengah Atas (SMA) Warga, Solo, yang berakibat dihentikannya pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah tersebut.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Jateng, Suranto, menegaskan jika setiap pengelola sekolah berwenang untuk menentukan jenis-jenis kegiatan yang akan mereka selenggarakan.

“Kalau kegiatan olahraga dan ekstrakurikuler, memang masih kami batasi. Tidak boleh diselenggarakan. Tapi itu (pemicu munculnya kasus Covid-19 di SMA Warga) disebabkan kelompok kecil yang berkegiatan di luar sekolah. Seharusnya bisa aman,” tegas Suranto saat dihubungi wartawan, Kamis (27/01/2022).

Baca Juga :   Panduan Cuci Tangan Pakai Sabun Diluncurkan untuk Cegah Covid-19

Meski demikian, terpaparnya 8 siswa, 2 guru dan 2 karyawan SMA Warga usai pengambilan video di tempat wisata Kabupaten Boyolali untuk keperluan lomba, tetap dijadikan bahan evaluasi Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII.

Baca Juga :   Dalam Sehari, Kasus Positif Covid-19 di DKI Jakarta Tembus 7.505

“Nanti akan kami evaluasi lagi. Jika perlu sekolah-sekolah tidak boleh untuk menyelenggarakan kegiatan yang beresiko tinggi terhadap penularan Covid-19.”

Kegiatan di luar lingkungan sekolah juga diimbau untuk ditiadakan. Adapun aktivitas pembelajaran di luar ruang, diminta Suranto, untuk diselenggarakan dengan hati-hati.

Baca Juga :   Kota Bogor Darurat COVID-19

Temuan kasus Covid-19 di SMA Warga ini, juga disebut Suranto, menjadi kasus pertama di area kerja Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII sejak PTM 100 persen digelar pada awal Januari 2022.

Sebelumnya, SMA Warga, Solo harus menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) dan menggantinya dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) usai belasan siswa, guru dan karyawan terkonfirmasi positif Covid-19. (pia)

MIXADVERT JASAPRO