Tak heran, aksi Abraham sangat jadi sorotan oleh Romanisti. Puncaknya, dia dan rekan-rekannya mendapatkan cacian ketika AS Roma jadi olok-olok 1-6 oleh Bodo/Glimt.
Abraham sempat naik pitam dengan menunjuk-nunjuk para fans sebelum rekan-rekannya meredam emosinya. Saat itu, performa Abraham tidak memuaskan. Dia baru mencetak 2 gol dari 8 laga liga dan 2 gol dari tiga laga Liga Konferensi Eropa.
”Mourinho menginginkan saya menjadi seorang monster. Maksudnya, saya harus bermain lebih agresif di lapangan. Namun, tidak mudah untuk melakukannya. Sebab, selalu sulit ketika anda pindah negara dengan banyak perbedaan budaya. Saya perlu belajar menyesuaikan diri dengan gaya sepak bola yang berbeda,” tutur Abraham mengutip Eurosport, 14 November lalu. (pia)
Discussion about this post