Wisata  

Pengunjung Taman Sejarah Majalengka Malah Manfaatkan Instalasi untuk Diduduki

JagatBisnis.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka, Jawa Barat, beberapa waktu lalu baru saja meresmikan Taman Sejarah yang terletak di Bunderan Munjul. Setelah dibuka, taman yang menghabiskan anggaran sekira Rp 3,5 miliar itu, langsung disambut antusias oleh warga setempat.

Di taman sejarah, pengunjung bisa sekalian mengenal sejarah yang pernah terjadi di daerah berjuluk Kota Angin ini, media pengenalan sejarah itu tertuang dalam bentuk relief.

Selain sejarah sejak masa kerajaan hingga kolonial Belanda. Pada taman ini juga terdapat karya instalasi yang menyerupai batu dengan bagian atas terdapat nama-nama Bupati sejak Bupati pertama hingga saat ini, Karna Sobahi. Di bagian atas itu, berbentuk datar.

Baca Juga :   Pemandangan Indah Wisata Alam Terbaik di Tebing Panenjoan

Namun, kondisi itu ternyata disalahgunakan oleh sebagian pengunjung. Alih-alih difungsikan sebagai media belajar sejarah, karya instalasi itu malah dimanfaatkan untuk duduk-duduk, saat berpose Swafoto.

Kondisi tersebut seperti yang terlihat pada unggahan foto oleh akun Naro di media sosial Facebook. Dalam unggahan itu, terlihat beberapa orang asik duduk-duduk di atas karya instalasi berisi nama-nama Bupati tersebut.

Dalam unggahan itu, ada lima pengunjung yang terlihat asik duduk-duduk santai. Sayang, Naro yang juga penggiat sejarah dari Grup Madjalengka Baheula (Grumala) itu menyamarkan muka dari pengunjung nakal itu.

“Saméméh diresmikeunmah dilapan baé..geus brengnamah marecakeun didariukan (Sebelum diresmikan mah di-lap-in aja. Udah beroperasi mah enak-enak didudukin),” tulis Naro dalam unggahan itu.

Baca Juga :   4 Tips Sewa Mobil Agar Traveling Aman di Masa Pandemi

Naro mengkhawatirkan gara-gara dijadikan tempat duduk, karya tersebut pecah. Pasalnya, karya tersebut bukan berfungsi untuk tempat duduk, melainkan untuk diambil pelajaran.

“Paur lamun beulah pan seukeut kénatéh , jeung lain jang didiukan ongkohnagé tempoeun.! (Khawatir kalau terbelah, kan tajam. Terus bukan untuk didudukin juga, (tapi) untuk dilihat),” tulis Naro.

Unggahan Naro tersebut mengundang banyak komentar dari para warganet. Dalam kolom komentar, mereka menyayangkan aksi sebagian pengunjung yang dinilai tidak pada tempatnya itu.

“Generasi tiktok mowal apal sejarah kg,” tulis akun Wawan Gunawan.

Beberapa warganet juga menyarankan Naro untuk tidak menyamarkan muka dari para pengunjung itu. Mereka beralasan agar apa yang dilakukan sebagai pengunjung itu tidak dilakukan oleh yang lainnya.

Baca Juga :   Polisi Telusuri Kabar Pulau Dijual

“Cik teu kenging disensor. Hayang terang (coba jangan disensor, pengen tau),” tulis Iki Fahmi.

“Tong disensor benerna mah beh viral (Jangan disensor, biar viral),” tulis Erwin Maulana.

Selain dibanjiri komentar, unggahan itu juga telah dibagikan puluhan kali.

Saat dihubungi, Naro berharap ke depan tidak ada lagi aksi serupa dari pengunjung. Agar pengunjung lebih disiplin saat berkunjung ke ruang publik, Naro berharap ada petugas yang mengawasi.

“Segera ditugaskan petugas pengawas, misalnya Pol PP Pariwisata yang baru dilantik. Karena banyak juga yang nginjek-nginjek rumput, buang sampah sembarangan,” jelas dia. (pia)

MIXADVERT JASAPRO