Deteksi Omicron, Indonesia Tergetkan Produksi Reagen SGTF dalam 3 Bulan

JagatBisnis.com –  Pemerintah saat ini tengah bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi untuk memproduksi reagen untuk deteksi virus Covid-19 varian Omicron. Reagen ini bisa digunakan untuk metode S Gene Target Failure (SGTF) yang bisa mendeteksi Omicron secara lebih cepat.

“Mudah-mudahan tidak sampai dalam waktu tiga bulan, kita sudah punya reagen yang bisa deteksi SGTF di dalam negeri. Karena beda tes PCR biasa dengan tes PCR SGTF terletak pada kit reagen khusus yang dibutuhkan untuk SGTF,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Selasa (28/12/2021).

Menurutnya, teknik SGTF fokus pada area genome varian Omicron yang kehilangan atau delesi beberapa huruf genetik di gen S (spike). Sementara umumnya pemeriksaan hanya kepada gen N dan gen ORF. Karena selama ini, tes Omicron paling efektif adalah dengan menggunakan metode whole genome sequencing (WGS).

Baca Juga :   Singapura Laporkan Kasus Kematian Pertama Terkait Omicron

“Namun jangka waktu yang dibutuhkan mencapai 5 hingga 6 hari. Selain itu, biaya sekali WGS mencapai jutaan rupiah. Namun dengan SGTF, waktunya bisa lebih cepat. Meski begitu, metode SGTF tidak akurat 100 persen mendeteksi Omicron seperti tes WHS,” paparnya.

Baca Juga :   Omicron Terdeteksi di Indonesia, Jokowi: Jangan Sampai Meluas

Sayangnya, lanjut Budi, untuk saat ini Reagan SGTF masih didatangkan dari luar negeri. Stok yang ada, telah didistribusikan ke seluruh pos perbatasan negara. Diharapkan, upaya itu dapat meminimalisasi laju penularan varian Omicron di Indonesia.

Baca Juga :   Pakar: COVID-19 Varian Omicron Ada Dua Jenis

“Jika ada tes PCR, kemudian SGTF nya positif, maka langsung diisolasi di tempat yang berbeda. Karena kemungkinan Omicron. Namun, hasil pemeriksaan SGTF masih berstatus probable belum terkonfirmasi positif, sehingga harus divalidasi kembali menggunakan tes WGS,” pungkasnya. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO