Ekbis  

Bea Cukai Gali Potensi Industri Dalam Negeri dan Penerimaan Negara Lewat Program CVC

JagatBisnis.com –  Bea Cukai terus berupaya mendorong ekspor guna meningkatkan potensi para pelaku usaha dalam negeri serta mendorong penerimaan negara. Upaya menggali potensi ekspor dilakukan lewat kegiatan customs visit customers (CVC) yang kali ini dilaksanakan oleh Bea Cukai Pangkalpinang, Bea Cukai Bali Nusa Tenggara, dan Bea Cukai Malang.

Kepala Subdirektorat Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai, Tubagus Firman Hermansjah, menyatakan bahwa kegiatan CVC secara rutin dilaksanakan Bea Cukai sebagai bentuk pelaksanaan tugas asistensi terhadap industri dalam negeri.

“Upaya memberikan asistensi kami laksanakan dengan jemput bola mendatangi para pelaku usaha dalam negeri, memberikan asistensi di bidang kepabeanan dan cukai, agar usaha mereka dapat berkembang dan bersaing di pasar internasional,” ujar Firman.

Kegiatan CVC yang dilakukan Bea Cukai Pangkalpinang kali ini dilaksanakan dengan mengunjungi CV Rumah Kreasi Milenial untuk melihat produk hasil kerajinan dan tumbuhan pakis monyet dan melihat proses produksi pengolahan sabut kelapa menjadi serat sabut kelapa (coco fiber) serta cocopeat yang bernilai ekonomis tinggi.

Baca Juga :   Bea Cukai Purwakarta Musnahkan  Rokok, Vape dan Miras Ilegal

Selain itu, masih dalam rangkaian kegiatan CVC, Bea Cukai Pangkalpinang juga mengunjungi PT Palmaran Indonesia Maju. Perusahaan ini bergerak di bidang agraris untuk melakukan penimbunan limbah minyak sawit (limbah padat) hingga mencapai jumlah yang dibutuhkan untuk kemudian diekspor ke berbagai negara seperti Singapura, India, dan Tiongkok. Limbah tersebut akan digunakan sebagai bahan dasar sabun pencuci pakaian dan juga pakan ternak.

Kegiatan CVC serupa juga dilaksanakan oleh Bea Cukai Wilayah Bali dan Nusa Tenggara. Kunjungan dilaksanakan ke petani arak di desa Gegalang, Karangasem. Di sana Bea Cukai berkesempatan untuk meninjau proses pengolahan tuak yang berasal dari pohon kelapa. Tidak hanya itu, Bea Cukai juga mengunjungi PT Nikki Sake yang merupakan salah satu pabrik minuman keras tradisional di wilayah Karangasem.

Baca Juga :   Dapatkan Asistensi Bea Cukai, Produk Ini Siap Masuki Pasar Ekspor

Selanjutnya Tim CVC mengunjungi PT. Karya Tangan Indah (KTI) di Mambal, Badung yang merupakan perusahaan penerima fasilitas Kawasan Berikat dari Bea Cukai. PT. Karya Tangan Indah bergerak di bidang kerajinan perak dan memberdayakan potensi lokal (perajin perhiasan) yang telah mengekspor produksinya ke sejumlah negara di Eropa dan Amerika.

Kunjungan terakhir dilakukan di PT. Langgeng Kreasi Jayaprima, di Desa Nyambu, Tabanan. PT Langgeng Kreasi Jayaprima merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri minuman beralkohol, dan sebagai salah satu penyumbang penerimaan negara di bidang cukai terbesar di wilayah kerja Bali. Perusahaan ini berencana melakukan ekspor perdana di bulan Desember 2021.

Firman menambahkan bahwa kegiatan CVC juga dilaksanakan sebagai dasar untuk mengambil kebijakan baru. Hal ini dilakukan oleh Bea Cukai Malang bersama dengan tim dari Kantor Pusat Bea Cukai yang melaksanakan kunjungan ke PT Lawangmas Primapack Indonesia. “Tujuan kunjungan kali ini merupakan bagian dari rangkaian rencana penyusunan kajian tentang pengenaan cukai terhadap produk plastik.”

Baca Juga :   Jelang Lebaran, Masyarakat Diminta Lebih Waspada Penipuan Online Berkedok Tagihan Bea Cukai

“Kunjungan kali ini merupakan langkah pemerintah untuk mendengarkan aspirasi dari pengusaha agar nantinya penyusunan peraturan lebih terarah dan tepat sasaran,” ungkap Rudy Hery Kurniawan, Kepala Subdirektorat Perizinan dan Fasilitas Cukai.

Pada penyusunan peraturan mengenai pengenaan cukai terhadap produk plastik, bea cukai selain melakukan kajian dengan akademisi, juga melibatkan para pengusaha untuk memaparkan apa saja yang nantinya perlu mendapat perhatian pemerintah.

Pengenaan cukai terhadap produk plastik ini diharapkan nantinya dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap plastik dan tentunya membawa dampak yang positif terhadap lingkungan. Seperti diketahui bersama bahwa sampah dari plastik telah berdampak pada pencemaran lingkungan dan penguraian sampah dari plastik membutuhkan waktu yang sangat lama.(srv)

MIXADVERT JASAPRO