Masker Ganda Bisa Mencegah Penyebaran Omicron

JagatBisnis.com – Masker ganda menjadi salah satu cara untuk mencegah varian COVID-19. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDCO), masker menjadi benda yang efektif mengurangi risiko tertular atau menyebarkan COVID-19. Masker ganda bisa menjadi pilihan untuk digunakan.

Hal ini karena masker tidak spesifik untuk varian COVID-19. Masker ini menjadi penghalang dan menyaring partikel virus dari udara yang kita hirup, kata Profesor kesehatan di Vanderbilt University School of Medicine, William Schaffner, MD seperti dikutip dari Health, Senin, (20/12/2021).

Namun, masker bisa menjadi penghalang yang tidak sempurna, yang berarti beberapa partikel virus masih bisa lolos. Kemungkinan beberapa partikel lolos mungkin bahkan lebih besar ketika datang ke varian Omicron.

Baca Juga :   20 Kasus Omicron BA.4-BA.5 Terdeteksi di Jabar

Meski begitu, bukan berarti masker tidak berguna melawan Omicron. Agar masker efektif melindungi diri dari COVID-19, maka harus memenuhi kriteria tertentu yakni pas di sisi wajah sehingga tidak memiliki celah, memiliki kawat hidung untuk mencegah kebocoran udara dari atas, tidak boleh memiliki katup atau ventilasi pernafasan yang memungkinkan partikel virus keluar.

Masker bedah dan masker kain multi-layer sesuai dengan pedoman tersebut, kata Schaffner.

Gunakan masker ganda untuk menutupi mulut dan hidung dengan benar
Jika Anda menginginkan perlindungan lebih, pakai masker kain setelah masker medis sekali pakai. Anda juga dapat memilih KN95, N95 atau KF94 yang dirancang khusus. Namun, yang terpenting, masker harus menutupi mulut dan hidung Anda.

Baca Juga :   Cegah Lonjakan Omicron, Menkes Perketat Pintu Masuk Darat dan Laut

Di sisi lain, pencegahan COVID-19 lainnya yang diperlukan yakni vaksin. Walau memang, menurut Schaffner, Omicron bahkan dapat menginfeksi orang yang telah divaksinasi penuh dan mendapatkan booster.

Omicron bermutasi lebih cepat dari varian Delta
“Omicron menghasilkan lebih banyak virus, bahkan daripada Delta,” kata Schaffner. Dia juga mengungkapkan beberapa penelitian telah menemukan varian terbaru ini menghasilkan 70 kali jumlah virus dibandingkan Delta.

Baca Juga :   Austria Longgarkan Pembatasan Usai Jumlah Rawat Inap COVID-19 Menurun

Varian COVID-19 Omicron bermutasi 70 kali lebih cepat dari versi asli corona dan varian Delta dalam 24 jam. Awalnya, varian Omicron terdeteksi pada akhir November di Afrika Selatan (Afsel).

Profesor William Schaffner, MD juga menjelaskan, Omicron tidak hanya lebih menular dibandingkan dengan varian COVID-19 lainnya, tetapi juga tampaknya lebih menghindari kekebalan dari vaksin dan infeksi sebelumnya.

Hingga kini, sudah lebih dari 72 negara terinfeksi varian COVID-19 terbaru itu. Omicron menimbulkan gejala ringan. Meski begitu, Inggris baru saja melaporkan kematian pertama akibat Omicron baru-baru ini.(pia)

MIXADVERT JASAPRO