Ini Kendala Capaian Vaksinasi di Maluku Rendah

JagatBisnis.com – Pencapaian vaksinasi di Maluku terendah di seluruh Indonesia. Hal itu terjadi karena kondisi geografis Maluku yang merupakan wilayah kepulauan, membuat distribusi vaksin Covid-19 ke masyarakat terhambat. Oleh sebab itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya membantu Pemerintah Provinsi Maluku agar capaian vaksinasi pada akhir tahun sesuai target.

“Kami akan terus berupaya menggenjot capaian vaksinasi untuk Maluku, setidaknya target pemberian vaksin dosis pertama mencapai 80 persen mencapai masyarakat dengan cepat,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, Rabu (1/12/2021).

Menurutnya, Maluku tercatat menjadi provinsi dengan capaian vaksinasi Covid-19 dua dosis terendah di antara 33 provinsi lainnya di Indonesia. Data terbaru Kemenkes, Maluku baru menyentuh 20,92 persen dari sasaran vaksinasi provinsi.

Baca Juga :   Vaksin Nusantara Disebut Bisa Atasi Varian Lamda

“Bila dirinci, capaian vaksinasi dosis kedua di Maluku baru mencapai 296.554 dosis dari target 1.417.690 warga yang berusia 12 tahun ke atas,” tegasnya.

Sedangkan, lanjutnya, provinsi kedua dengan capaian vaksinasi Covid-19 lengkap terendah setelah Maluku adalah Aceh dengan persentase capaian 21,08 persen. Dilanjutkan Maluku Utara dengan 23,9 persen warga yang baru menerima dua dosis vaksin Covid-19.

“Sementara itu, tiga provinsi yang tercatat paling tinggi melakukan vaksinasi dua dosis kepada warganya adalah DKI Jakarta yang sudah melampaui target, yakni 110,01 persen. Dilanjutkan dengan Bali dengan capaian dosis dua sebesar 89,19 persen dan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan 85,19 persen,” ujarnya.

Baca Juga :   Capaian Vaksinasi Booster di Jawa-Bali Masih Rendah

Dia mengaku, akan berupaya meningkatkan capaian vaksinasi untuk daerah lainnya. Hal itu dilakukan guna mengejar target sesuai level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kabupaten/kota perlu memenuhi sejumlah syarat dalam menerapkan PPKM berlevel.

“Untuk PPKM level 1 misalnya, daerah harus setidaknya memiliki angka kasus konfirmasi positif Covid-19 kurang dari 20 orang per 100 ribu penduduk per pekan. Rawat inap di rumah sakit kurang dari 5 orang per 100 ribu penduduk. Kemudian, kasus kematian kurang dari 1 orang per 100 ribu penduduk, serta vaksinasi yang mampu mencapai 70 persen dari target vaksinasi, serta setidaknya 60 persen penyuntikan vaksin bagi warga lansia,” ungkapnya.

Baca Juga :   Pemerintah Singapura Tarik dari Peredaran Belasan Merek Hand Sanitizer

Dia menjelaskan, pihaknya terus menyosialisasi pentingnya vaksinasi Covid-19 ke masyarakat. Berdasarkan hasil survei, sebanyak 7 persen warga tidak ingin divaksinasi, dan 15 persen warga masih ragu-ragu untuk disuntik vaksin. Bahkan, pihaknya telah menggandeng banyak pihak mulai dari instansi pemerintah dan aparat, pihak swasta, hingga tokoh masyarakat.

“Pemerintah terus berupaya menggenjot vaksinasi ke kelompok warga lanjut usia (lansia), yang saat ini paling rendah dibandingkan kategori sasaran vaksinasi lainnya. Yang pertama melibatkan tokoh agama setempat atau lokal, imam masjid, pendeta ya. Dan yang kedua vaksinasi door to door di mana kepala desa dan lurah mendata lansia di wilayahnya, lalu melakukan vaksinasi door to door,” tutupnya. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO