Alokasi Impor Daging Sapi Ditambah 30.000 Ton

JagatBisnis.com – Kebutuhan daging sapi di Indonesia terus meningkat. Tingginya permintaan kebutuhan daging tersebut membuat Indonesia memiliki ketergantungan terhadap impor daging sapi hampir 50 persen dari permintaan. Sehingga pemerintah menambah kembali alokasi penugasan impor daging sapi dan kerbau beku mencapai 30.000 ton kepada Perum Bulog dan PT Berdikari (Persero) dan menjelang akhir tahun ini.

“Penugasan itu diputuskan dalam rapat koordinasi terbatas (Rakortas) pada 26 Oktober 2021 lalu. Langkah itu diambil untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga dan industri pada Hari Raya Natal dan Tahun Baru atau Nataru mendatang,” kata Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kementerian Perdagangan (Kemendag) Isy Karim, Selasa (30/11/2021).

Dia memerinci kebutuhan impor daging untuk konsumsi rumah tangga sebanyak 20.000 ton yang dikerjakan oleh Perum Bulog. Sementara, impor untuk kebutuhan industri sebanyak 10.000 ton bakal dikerjakan PT Berdikari.

Baca Juga :   Stok Daging Jelang Ramadhan Hingga Lebaran, Aman

“Penambahan alokasi impor itu ditujukan kepada Pakistan. Karena, pemerintah ingin neraca perdagangan Indonesia dengan Pakistan yang tercatat surplus hingga tahun ini. Namun terkait asal daging dimaksud hanya merupakan prioritas apabila dalam pelaksanaannya masih memungkinkan,” kata dia.

Baca Juga :   Harga Daging Sapi dan Ayam di Temanggung Turun

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) Suhandri menyatakan, stok daging saat ini
yang dikelola para pengusaha dalam kondisi aman. Neraca sampai akhir tahun diproyeksi surplus. Adapun stok daging sapi impor di asosiasi mencapai 12.900 ton. Sementara volume yang disalurkan selama November dan Desember diperkirakan sekitar 2.000 sampai 2.100 ton.

Baca Juga :   Stok Daging Sapi di DKI Aman Jelang Bulan Puasa

“Stok kami dalam kondisi berlebihan untuk daging sapi impor. Harga juga cenderung stabil dari negara pemasok. Sebanyak 60 persen pasokan daging sapi berasal dari Australia, yang juga memasok sapi bakalan untuk Indonesia. Diperkirakaan harga daging sapi tidak akan naik signifikan,” tutupnya. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO