JagatBisnis.com – Analis dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng punya firasat buruk terhadap Bandara Kualanamu, Suamtera Utara. Besar kemungkinan bandara ini bakalan jadi milik asing atau swasta.
“Nasib bandara Kuala namu akan sama dengan bandara lainnya yang dibangun dengan dana utang. Ujung-ujungnya akan dijual kepada pihak swasta dan asing,” papar Salamuddin di Jakarta pada Senin (29/11/2021).
Dia mempertanyakan keputusan PT Angkasa Pura II (persero) yang menjual 49% saham Bandara Kualanamu di Deli Serdang, Sumut kepada GMR Airports Consortium. Di mana, GMR Airports Consortium merupakan bentukan dari GMR Group asal India dan Aéroports de Paris Group (ADP) asal Prancis.
Dan, Angkasa Pura II bersama GMR Group membentuk joint venture company (JVCo), bernama PT Angkasa Pura Aviasi. Selanjutnya, Angkasa Pura II memiliki 51% saham Angkasa Pura Aviasi, sisanya yang 49% adalah milik GMR Grup. “Beberapa tahun kemudian, Angkasa Pura II perlu dana, terpaqkwa harus jual saham Angkasa Pura Aviasi ke GMR Group. Tentu saja harganya murah. Pelan tapi pasti Bandara Kualanamu berpindah tangan,” ungkapnya.
Discussion about this post