Benarkah Varian Baru Omicron Bisa Turunkan Efektivitas Vaksin?

JagatBisnis.com – Pada Jumat 26 November 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan varian B.1.1.529 yang terdeteksi di Afrika Selatan sebagai variant of concern SARS-CoV-2.

Dalam rapat yang digelar di Genewa Jumat kemarin WHO juga menjelaskan, varian B.1.1.529 yang disebut Omicron itu berbahaya dan dapat menyebar dengan cepat.

Diketahui pula varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan itu menyebabkan penyakit parah atau menurunkan efektivitas vaksin atau perawatan. Omicron juga diungkapkan membawa sejumlah mutasi genetik yang memungkinkannya menyebar dengan cepat, bahkan mungkin di antara yang divaksinasi.

Ilmuwan independen setuju, Omicron memerlukan perhatian mendesak, tetapi juga diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan tingkat ancaman. Dikutip dari laman NYPost, ahli epidemiologi dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, William Hanage dan peneliti lain mengatakan bahwa vaksin kemungkinan besar akan melindungi dari Omicron, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan seberapa banyak efektivitas suntikan dapat dikurangi. Pertama kali ditemukan

Baca Juga :   Kasus Omicron Meningkat, Masyarakat Diminta Tetap Waspada dan Jangan Panik

Omicron pertama kali ditemukan di Botswana, di mana para peneliti di Botswana Harvard H.I.V. Laboratorium Referensi di Gaborone mengurutkan gen virus corona dari sampel uji positif.

Mereka menemukan beberapa sampel dari sampel itu diketahui sekitar 50 mutasi yang tidak ditemukan dalam kombinasi seperti itu sebelumnya. Sejauh ini, enam orang dinyatakan positif Omicron di Botswana, menurut database varian internasional.

Baca Juga :   Omicron di Indonesia Tembus 2.000 Kasus, BOR Terkendali

Sekitar waktu yang sama, para peneliti di Afrika Selatan menemukan Omicron dalam sekelompok kasus di provinsi Gauteng. Pada hari Jumat, mereka telah mendaftarkan 58 sampel Omicron pada basis data varian. Tetapi pada konferensi pers pada hari Kamis, Direktur Pusat Respons & Inovasi Epidemi di Afrika Selatan, Tulio de Oliveira mengatakan bahwa “hampir dua atau tiga ratus” urutan genetik kasus Omicron akan dirilis dalam beberapa hari ke depan.

Di sisi lain, WHO menyerukan peningkatan pengawasan varian dan eksperimen laboratorium untuk lebih memahami biologinya. “Varian ini memang mengejutkan kami. Tetapi makna penuhnya masih belum pasti,” kata Dr. de Oliveira pada konferensi pers. Dr. de Oliveira dan rekan-rekannya bertanya kepada W.H.O. mengadakan pertemuan darurat tentang varian pada hari Jumat karena dua alasan, yakni mutasi di Omicron dan apa yang tampaknya menjadi penyebaran yang mengkhawatirkan di Afrika Selatan.

Baca Juga :   COVID-19 Varian Omicron di Inggris Tembus 100 Ribu Kasus

Para peneliti menemukan lebih dari 30 mutasi pada protein, yang disebut spike, pada permukaan virus corona. Protein lonjakan adalah target utama antibodi yang diproduksi sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi COVID-19. Begitu banyak mutasi yang menimbulkan kekhawatiran bahwa lonjakan Omicron mungkin dapat menghindari antibodi yang dihasilkan oleh infeksi sebelumnya atau vaksin.(pia)

 

MIXADVERT JASAPRO