Jokowi: Peran UMKM dan Perempuan Mampu Wujudkan Ekonomi yang lnklusif

JagatBisnis.com  –  Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong negara-negara G20 untuk memperkuat peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan perempuan. Karena kehadiran UMKM dan perempuan sangat pentingn untuk mewujudkan ekonomi yang inklusif. Apalagi, UMKM berkontribusi terhadap 61 persen perekonomian nasional.

“Bagi Indonesia UMKM adalah sendi utama perekonomian. Apalagi, Indonesia memiliki lebih dari 65 juta unit UMKM yang 64 persen pelaku UMKM adalah perempuan. Sehingga,
memberdayakan UMKM di Indonesia berarti memberdayakan perempuan Indonesia juga,” kata Jokowi di Roma, Italia, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (1/11/2021).

Menurut Jokowi, UMKM juga menunjukkan ketangguhan yang cukup tinggi di tengah pandemi. Oleh karena itu, G20 harus mendorong penguatan peran UMKM dan perempuan melalui sejumlah aksi nyata. Salah satunya, meningkatkan inklusi keuangan bagi UMKM dan perempuan penting bagi Indonesia. Indeks keuangan inklusif saat ini mencapai 81 persen dan ditargetkan mencapai 90 persen pada 2024.

Baca Juga :   Hadapi Produk Impor, UMKM Indonesia Wajib Perkuat Branding Digital

“Untuk mencapai hal itu, pembiayaan yang ramah dan akses pendanaan bagi UMKM di Indonesia akan terus diperkuat. Apalagi, Indonesia mengalokasikan USD17,8 miliar kredit usaha rakyat (KUR) dan lebih dari 2,4 juta pengusaha perempuan telah menerima bantuan ini,” tuturnya.

Baca Juga :   Askrindo Syariah dan PNM Dukung Pertumbuhan UMKM

Selain itu, lanjut Jokowi, Indonesia juga meluncurkan USD1,1 miliar bagi Program Produktif Usaha Mikro dan 63,5 persen diantaranya diterima pengusaha perempuan. Khusus untuk pengusaha perempuan mikro dan ultra-mikro, Indonesia mengembangkan skema permodalan khusus oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM), yaitu PNM Mekaar atau Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera.

“Dalam Bahasa Inggris, Mekar berarti to grow, to blossom. Melambangkan semangat bagi tumbuh berkembangnya peran ekonomi perempuan. Hingga kini, ada lebih dari 10,4 juta nasabah dengan total pembiayaan USD 1,48 miliar dan non-performing loan yang sangat rendah, hanya 0,1 persen,” beber Jokowi.

Baca Juga :   Solo Great Sale 2021, Strategis Genjot Pertumbuhan Bisnis UMKM

Sebagai informasi, hingga 31 Oktober 2021 PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 96,13 T kepada nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 10,6 juta nasabah. Saat ini PNM memiliki 3.673 kantor layanan di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 34 Provinsi, 443 Kabupaten/Kota, dan 5.006 Kecamatan. (eva)

MIXADVERT JASAPRO