30 Ribu Vaksin Pfizer dan Moderna di Cianjur Terancam Kadaluarsa

JagatBisnis.com – Sebanyak 30.000 dosis vaksin virus Corona atau COVID-19 jenis Pfizer dan Moderna terancam kadaluarsa akhir bulan ini di wilayah Cianjur, Jawa Barat. Sebab banyak warga yang lebih memilih vaksin merek lain yang efek sampingnya lebih ringan.

“Penerima menilai efek samping yang paling ringan jenis Sinovac, sehingga dua vaksin jenis Pfizer dan Moderna kurang diminati, namun kita tetap mencari solusi agar puluhan ribu dosis vaksin tetap terpakai secara maksimal dan tidak tersisa karena masa berlakunya tinggal beberapa hari ke depan,” kata Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi COVID-19 Cianjur, dr Yusman Faisal.

Untuk itu, Satgas Cianjur akan memaksimalkan penggunaan kedua vaksin tersebut sebelum masa kadaluarsanya tiba kesejumlah Puskesmas yang dinilai sudah terlatih dalam mensosialisasikan pengolahan kedua vaksin tersebut. Namun, setelah masuk masa kadaluarsa, vaksin tersebut akan ditarik dan dikembalikan ke pusat.

Baca Juga :   India Sudah Capai Lebih dari 1 Miliar Dosis Vaksin Covid-19

Yusman menambahkan pihaknya telah memberikan sekitar 35.000 dosis vaksin berbagai jenis dari target 51.000 dosis sebagai upaya mengejar kembali ke level 2 atau turun ke level 1.

Baca Juga :   JK: Pentingnya Vaksinasi dan Pemulihan Daya Beli Masyarakat

“Kami menargetkan akhir tahun, Cianjur harus sudah bisa mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) sebanyak 70 persen dari target 1,9 juta penerima. Kami berharap dengan percepatan vaksinasi yang dilakukan diawal tahun sudah dapat tercapai 100 persen,” katanya.

Baca Juga :   Anies Tinjau Vaksinasi Perdana untuk Anak Usia 6-11 Tahun

Sementara untuk mempercepat pemberian vaksinasi sesuai dengan Inmendagri, pemerintah daerah menggencarkan vaksinasi hingga ke pelosok dengan melibatkan berbagai kalangan yang ada, termasuk perusahaan swasta mulai dari pabrik hingga perbankan. Bahkan dalam 10 hari, masing-masing puskesmas dapat mencapai target 5.000 penerima.(pia)

MIXADVERT JASAPRO