WHO: Penyintas Tetap Harus Divaksin

JagatBisnis.com –  Badan Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan kepada para penyintas Covid-19 tetap harus mendapatkan vaksinasi.

Hal tersebut sangat penting untuk mendapatkan peningkatan sistem kekebalan tubuh. Kepala ilmuan WHO, Dr. Soumya Swaminathan menjelaskan berdasarkan banyaknya penelitian saat ini, jika Anda pernah mengalami infeksi yang sangat ringan atau tanpa gejala, maka banyak orang mungkin memiliki tingkat antibodi sangat rendah yang terbentuk.

“Jadi, inilah mengapa kami tetap menyarankan bahwa meskipun Anda telah terinfeksi Covid-19, Anda harus melanjutkan dan mengambil vaksinasi saat tersedia untuk Anda, karena vaksin kemudian berfungsi sebagai peningkat sistem kekebalan tubuh,” kata Soumya seperti dikutip dari laman WHO yang ditampilkan di Covid19.go.id, Jakarta, Selasa, (12/10/2021).

Baca Juga :   Korea Utara Tolak 3 Juta Dosis Vaksin Sinovac

Lantas apa saja hal yang utama dan perlu diperhatikan seorang penyintas Covid-19 ketika hendak melakukan vaksin?

1. Waktu

Masih menurut Soumya, usai pulih dari Covid-19, disarankan menunggu beberapa minggu. Ada perbedaan antar negara. Beberapa negara membuat rekomendasi agar orang menunggu selama tiga bulan atau sampai setelah infeksi.

“Ini karena Anda memiliki antibodi alami yang akan membuat diri Anda terlindungi setidaknya selama itu,” tambah Saumya.

Hal tersebut karena banyak negara yang masih kekurangan pasokan vaksin sehingga mereka meminta orang yang telah terinfeksi untuk menunggu selama tiga atau enam bulan.

Baca Juga :   Ini Tarif Resmi Vaksin Gotong Royong

Ada lagi sudut pandang ilmiah dan biologis, Anda dapat mengambil vaksin segera setelah Anda sepenuhnya pulih dari Covid-19.

2. Antibodi

Terdapat perbedaan antibodi seseorang yang belum mendapatkan vaksin dan yang sudah mendapatkan dosis lengkap vaksin Covid-19.

Soumya menambahkan, jenis kekebalan yang berkembang setelah infeksi alami sangat bervariasi di setiap orang. Hal ini sangat sulit diprediksi.

“Vaksin telah distandarisasi dalam hal dosis antigen yang diberikan, dan ini didasarkan pada banyak uji klinis yang dilakukan. Jadi, ketika seseorang memiliki dosis vaksin setelah mengalami infeksi alami dan juga ketika dua jenis vaksin yang berbeda diberikan satu demi satu, sehingga disebut pendekatan mix and match,” ujarnya.

Baca Juga :   Sopir Logistik Wajib Vaksin Penuh dan Rapid Antigen

Soumya menambahkan saat ini semua vaksin yang telah menerima daftar penggunaan darurat dari WHO dapat mencegah penyakit parah dan rawat inap dari semua varian virus SARS-CoV-2 yang ada.

Meski demikian, dia mengingatkan agar protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, menjaga kebersihan tangan, menghindari tempat-tempat ramai dan tertutup, serta tindakan kesehatan masyarakat dan sosial lainnya yang telah dilakukan pemerintah tetap diperlukan.

“Jadi di mana pun Anda tinggal, adalah baik untuk mengambil tindakan pencegahan itu selain divaksinasi karena itulah yang akan menurunkan tingkat infeksi di masyarakat,” tutupnya.(pia)

MIXADVERT JASAPRO