Di Afsel, Bisnis Peternakan Lalat Kini Digalakkan

JagatBisnis.com –  Permohonan untuk serangga sebagai pangkal protein dalam santapan binatang peliharaan terus menjadi bertambah. Juru foto Tommy Trenchard mengunjungi sebuah peternakan laler di Cape Town, Afrika Selatan, yang berambisi dapat memenuhinya.

Dibuka pada tahun 2018 di kawasan pabrik di pinggir kota, peternakan Maltento tidaklah peternakan konvensional di pedesaan.

Permohonan untuk serangga sebagai pangkal protein dalam santapan binatang peliharaan terus menjadi bertambah. Juru foto Tommy Trenchard mengunjungi sebuah peternakan laler di Cape Town, Afrika Selatan, yang berambisi dapat memenuhinya.

Baca Juga :   Simpanan Tabungan Nasabah di Bank di Atas Rp5 Miliar Meroket

Dibuka pada tahun 2018 di kawasan pabrik di pinggir kota, peternakan Maltento tidaklah peternakan konvensional di pedesaan.

Tetapi setiap bulan mereka menciptakan lebih dari 10 ton pakan banyak protein bermutu besar, beberapa besarnya untuk diekspor ke luar negara.

” Terdapat kelangkaan santapan, setelah itu terdapat banyak orang kelaparan, dan pada saat yang serupa terdapat masalah kotoran. Jadi aku mulai melihat gimana kita dapat menyeimbangkannya kembali,” tutur penggagas peternakan Dean Smorenberg tentang keadaan yang mengilhaminya untuk turun ke bidang ini.

Baca Juga :   Prilly Latuconsina Terjun ke Bisnis Perhiasan

Smorenberg merupakan mantan konsultan manajemen yang mulai memelihara laler angkatan gelap ataupun black soldier fly di kamar mandinya pada tahun 2016 saat sebelum menempuh bidang usaha itu dengan cara penuh durasi.

Model ini menarik untuk para konsumen yang siuman karbonium: cubung- cubung laler menyantap kotoran makanan- dalam permasalahan Smorenberg, biji- bijian sisa dari tempat pembuatan bir terdekat- mengubahnya jadi protein yang bisa dijual, dan menciptakan produk sambilan berbentuk pupuk.

Baca Juga :   Cara Mudah Kembangkan Bisnis Online Lewat Fitur Telegram

Cara ini menginginkan air dan tanah yang jauh lebih sedikit daripada jenis penciptaan protein yang lain dan pula menciptakan jauh lebih sedikit emisi karbonium.

Riset tahun 2020 oleh para periset di Inggris dan Jerman menemukan kalau pasar santapan binatang peliharaan garis besar membebaskan karbonium dioksida ke suasana sebesar keseluruhan emisi negeri Filipina ataupun Mozambik. (pia)

 

MIXADVERT JASAPRO