Studi: Anak-anak di Asia Tidak Suka Belajar Online

JagatBisnis.com –  Survey yang dilakukan industri keamanan siber Kaspersky membuktikan kanak- kanak di Asia Pasifik lebih menyukai berlatih lihat wajah ataupun offline.

Dalam survey yang dilakukan bersama Toluna kepada 517 orang berumur dan guru dan 64 anak pada April- Mei lalu, hampir satu dari 2 anak, ataupun 55 persen, yang menyukai kategori lihat wajah dibanding berlatih dari jarak jauh semacam saat ini ini.

Bagi Kaspersky berdasarkan survey itu, kanak- kanak tidak suka berlatih online karena wajib terletak di depan layar( 74 persen) dan masalah teknis yang berakhir kekesalan( 60 persen).

Baca Juga :   Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Pandemi

Hampir setengah anak yang lain, 45 persen, melaporkan mereka lebih menyukai penataran jarak jauh.

Dari survey itu, sebesar 57 persen berterus terang susah menguasai modul pelajaran saat berlatih online. Lebih dari setengah responden berterus terang mereka kangen main dan rumpi dengan sahabatnya.

Baca Juga :   Cuci Tangan Pakai Sabun, Modal Utama Pembelajaran Tatap Muka

Mata pelajaran yang dirasa susah untuk kanak- kanak di Asia pasifik merupakan matematika( 48 persen), kimia (28 persen), fisika( 25 persen) dan hayati( 25 persen).

Sementara untuk orang berumur, ada 68 persen responden yang tidak ingin meneruskan bentuk berlatih semacam ini setelah endemi karena kanak- kanak sangat kerap terletak di depan layar( 68 persen) dan penyusutan mutu pembelajaran dengan cara biasa( 48 persen).

Baca Juga :   Waspada, Pernikahan Bikin WNI Hilang Kewarganegaraan

Hasil survey prefensi berlatih lihat wajah di Asia Pasifik, bagi Kaspersky, lebih kecil dibanding dengan wilayah yang lain.

Kanak- kanak di Amerika Latin yang pula lebih menyukai berlatih lihat wajah berjumlah 75 persen, Afrika sebesar 73 persen dan Timur Tengah 58 persen.(pia)

MIXADVERT JASAPRO