Brantas Abipraya Garap Bendungan Pertama di Sulawesi Barat

Brantas Abipraya menggarap bendungan pertama di Sulawesi Barat untuk tingkatkan ketahanan pangan dan air di daerah Sulawesi Barat dan sekitar.

JagatBisnis.com –  PT Brantas Abiraya (Persero) yang merupakan salah satu perusahaan konstruksi milik negara ini memantapkan komitmennya dalam membangun Indonesia melalui karya infrastrukturnya, dikenal sebagai jawaranya kontraktor dakam membangun bendungan, kali ini dibuktikan Abipraya dengan membangun bendungan pertama di Sulawesi Barat yaitu Bendungan Budong-Budong, tepatnya di Kabupaten Mamuju Tengah. Bendungan yang menjadi salah satu proyek strategis nasional (PSN) ini nantinya diharapkan dapat menyokong pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Barat dan sekitar.

“Kami optimistis dapat menyelesaikan proyek ini tepat waktu, targetnya rampung pada Desember 2023. Bendungan ini pun juga akan memenuhi kebutuhan ketahanan pangan dan air secara nasional,” ujar Miftakhul Anas, Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya.

Anas menambahkan, mulai dibangun konstruksinya pada Desember 2020, selain dapat menyokong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar, bendungan ini juga nantinya diharapkan dapat meningkatkan nilai daya saing Sulawesi Barat lewat infrastruktur, memenuhi perataan pembangunan antar wilayah.

Baca Juga :   Berbagi Kebahagiaan di Bulan Ramadan, Brantas Abipraya Bantu Anak Yatim dan Dhuafa

Berlokasi tepatnya di Sungai Salule’bo yang merupakan anak sungai Budong-Budong, bendungan ini nantinya berpotensi memiliki manfaat air baku 0,41 m3/detik, mereduksi banjir 341,59 m3/detik dan dapat mengaliri air untuk irigasi seluas 3.577 Ha. Tak hanya itu bendungan pertama di Sulawesi ini juga dapat bermanfaat menjadi pembangkit listrik 0.60 megawatt.

Bendungan yang bertipe urugan zonal ini memiliki inti tegak volume tampungan sebesar 65,18 juta m3 dan luas genangan sebesar 369,12 Ha sehingga diharapkan dapat mereduksi banjir di kecamatan Budong-Budong, Karossa dan kota Topoyo sebesar 60% di kawasan rawan bencana banjir. Keberadaannya bakal menambah deretan tempat pariwisata di Sulawesi Barat.

Baca Juga :   Brantas Abipraya Siap Sokong Ketersediaan Air Baku Tiga Daerah di Semarang

Mengukuhkan posisinya sebagai kontraktor terdepan, khususnya menjadi ahli bendungan, tak hanya sedang mengerjakan Bendungan di Sulbar ini, Brantas Abipraya saat ini juga sedang merampung beberapa bendungan lainnya seperti Bendungan Bener di Purworejo, Bendungan Sepaku Semoi di Kalimantan Timur, Bendungan Bintang Bano di Nusa Tenggara Barat, Bendungan Bagong di Trenggalek, Bendungan Jragung di Semarang, Bendugan Semantok di Jawa Timur, Bendungan Cipanas di Sumedang, Bendungan Ciawi di Bogor, Bendungan Keureuto di Aceh, Bendungan Bulango Ulu di Gorontalo, Bendungan Sidan di Bali dan Bendungan Beringin Sila di Sumbawa.

Dalam pembangunan keseluruh bendungan yang sedang dirampungkan Brantas Abipraya, BUMN konstruksi ini selalu mengedepankan kualitas mutu, pelayanan dan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan), khususnya saat pandemi Covid-19 melanda. Brantas Abipraya selalu memantau kesehatan para tenaga kerja di proyek, dan memprioritaskan penerapan protokol kesehatan yang dilakukan di proyek dengan disiplin.

Baca Juga :   Brantas Abipraya Siap Terapkan Pergudangan Modern

Keseriusannya dalam menerapkan K3L di semua proyek yang sedang digarapnya ini mampu membawa Brantas Abipraya meraih penghargaan WSO Indonesia Safety Culture Awards (WISCA) dari World Safety Organization (WSO), sebagai perusahaan yang berkomitmen dan mengimplementasikan budaya keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan (K3L) tingkat dunia, dengan sangat baik atau level 4 (silver) pada 3 Februari 2021 lalu.

“Semoga kesemua proyek-proyek bendungan Abipraya, khususnya Bendungan Budong-Budong ini dapat tuntas tak hanya tepat waktu tapi juga tepat mutu, kualitas sesuai rencana dan manfaatnya dapat segera dirasakan masyarakat di Sulbar,” tutup Anas. (srv)

MIXADVERT JASAPRO