Ekbis  

Industri Sawit Andalan Ekonomi di Indonesia Timur

JagatBisnis.com – Saat ini kelapa sawit Indonesia telah berkembang menjadi  bagian yang paling penting di dunia. Sehingga menjadi industri paling menjanjikan bagi perekonomian nasional. Bahkan, industri sawit berkontribusi terhadap perekonomian di wilayah Indonesia bagian Timur dan menjadi industri prioritas dalam mengentaskan kemiskinan, khususnya di Kabupaten Manokwari, Sorong, Sorong Selatan, Maybrat, Teluk Bintuni dan Fak Fak.

“Tata kelola sawit perlu diperbaiki mulai dari tata kelola perkebunannya dan pekebun yang terlibat dalam kemajuan kelapa sawit. Pemerintah pusat siap memberikan insentif untuk mendukung kelapa sawit dan siap mensejahterakan petani,” kata Staf Khusus Wapres RI Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah, Imam Azis, dalam diskusi Forwatan secara virtual bertema “Penguatan Peranan Kelapa Sawit dalam Program Pengentasan Kemiskinan di Indonesia Bagian Timur”, di Jakarta, Senin (12/4/2021).

Sementara itu, Deputi Bidang Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Musdhalifah Machmud menambahkan, potensi pengembangan kelapa sawit di Indonesia bagian Timur harus terus dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan. Selain itu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sehingga menimbulkan multi player effect.

Baca Juga :   Rahasia Dibalik Minyak Sawit yang Kaya Vitamin

“Upaya pengentasan kemiskinan yang sudah dilakukan melalui sawit dengan cara Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), secara umum. Target PSR 2020-2022 di 21 provinsi mencapai 540 ribu hektare, khusus untuk Papual mencapai 6 ribu hektar,” ungkapnya.

Baca Juga :   CPO Indonesia Sumbang 40 Persen Minyak Nabati Dunia

Dia menjelaskan, manfaat PSR antara lain peningkatan produktivitas tanaman, peningkatan pendapatan pekebun dan pengelolaan sawit berkelanjutan. Untuk itu, PSR diperlukan sebagai kebijakan pemerintah untuk pembangunan kelapa sawit rakyat.

“Kebijakan lainnya,program peningkatan infrastruktur dan multimoda di Papua, Moratorium Perizinan Perkebunan Kelapa Sawit hingga Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (ISPO),” papar dia.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Merauke, Justina Sianturi menyatakan, peran kelapa sawit dalam pembangunan dan investasi di Kabupaten Merauke sangat besar. Terbukti, industri sawit dapat menyerap tenaga kerja asli Papua sebesar 2.474 orang. Sehingga masyarakatnya bisa memperoleh pendapatan dari hasil kebun plasma dan meningkatkan perekonomian keluarga.

Baca Juga :   Luhut Teken SK untuk Audit Perusahaan Sawit

“Tantangan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Merauke di antaranya masalah kepemilikan lahan, keterbatasan infrastruktur dan sarana penunjang dan kurangnya sosialisasi kepada masyarakat adat terkait investasi perkebunan kelapa sawit,” tutupnya. (eva)

MIXADVERT JASAPRO