Ekbis  

Bea Cukai Pacu Geliat Perekonomian Lewat Ekspor Perdana di Berbagai Daerah

JagatBisnis.com – Upaya untuk menggali potensi ekspor di berbagai wilayah di Indonesia terus dilakukan Bea Cukai. Lewat tim percepatan ekspor dan sinergi dengan instansi pemerintah daerah beberapa wilayah telah berhasil melakukan ekspor perdana secara langsung setelah sebelumnya vakum dalam kegiatan ekspor.

Bea Cukai Ambon berhasil menggerakkan ekspor langsung dari Maluku. Produk Pala yang merupakan rempah-rempah khas Maluku berhasil kembali diekspor setelah 21 tahun terhenti. Ekspor perdana kali ini dilakukan oleh PT Subur Anugerah Indonesia (SAI). “Kedepannya pun kami akan selalu mendukung program ini untuk ekspor yang lebih lagi, kenapa saya pikir rempah-rempah yang terkenal dari Ambon selama ini keluar ke Surabaya ke Jakarta, retribusi yang dari Maluku ini tidak ada,” ungkap Ricky Wong, perwakilan dari PT SAI.

Sementara itu, Kepala Kantor Bea Cukai Ambon, Saut Mulia yang tergabung dalam tim percepatan ekspor Maluku mengungkapkan, “Diharapkan ekspor perdana Pala menjadi tonggak awal kejayaan Maluku, Ambon khususnya sebagai daerah pengekspor rempah-rempah Pala dan dunia internasional mengenalnya.”

Baca Juga :   Kilas Balik APEC SCCP Meeting 2022: Bea Cukai Lantang Suarakan Kesetaraan Gender di Forum Internasional

Tidak hanya keberhasilan ekspor perdana tersebut, dari Maluku juga direncanakan akan dilakukan ekspor Damar. Damar Indonesia memang sudah menembus pangsa pasar dunia dan damar dari Maluku salah satunya, akan tetapi belum tercatat sebagai hasil ekspor dari Maluku. Terkait persyaratan ekspor untuk komoditas Damar, Badan Karantian Pertanian di Maluku akan memberikan asistensi, selain itu Disperindag Provinsi Maluku juga akan membantu penerbitan surat keterangan asal (SKA). Bea Cukai juga akan memberikan informasi terkait prosedur yang harus dilakukan dalam melakukan kegiatan ekspor.

Baca Juga :   Bea Cukai Batam Lelang 7 Unit Kendaraan Mewah

Ekspor perdana juga berhasil dilakukan PT Industri Nabati Lestari berkat bantuan Bea Cukai Kuala Tanjung dan instansi pemerintah di wilayah tersebut. Sebanyak 6.200 ton RBD palm stearin diekspor ke China. Sebagai informasi, RBD Palm Stearin adalah minyak fraksi, padat berwarna putih kekuningan yang diperoleh dengan cara fraksinasi RBD palm oil atau crude palm oil (CPO) dan telah mengalami proses pemurnian.

Kepala Kantor Bea Cukai Kuala Tanjung, Yudhi Dharma Nauly mengatakan, “CPO merupakan salah satu kekuatan Indonesia yang dapat dijadikan keunggulan kita dalam perdagangan Internasional.”

Rencana kegiatan ekspor juga akan dilakukan di wilayah Bandung. Bersama dengan para eksportir komoditas ikan, Kepala Kantor Bea Cukai Bandung, Dwiyono Widodo berdiskusi terkait rencana ekspor yang akan dikirim lewat terminal peti kemas Bandung untuk mempersingkat waktu pengiriman. Diskusi tersebut juga dihadiri oleh Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Bandung, dan PT Kereta Api Indonesia.

Baca Juga :   Bea Cukai di Kalimantan Musnahkan Berbagai Barang Ilegal Hasil Sitaan

“Dalam menjalankan fungsi industrial assistance, Bea Cukai Bandung akan senantiasa menerima masukan dan mencari solusi terbaik dalam rangka pemulihan ekonomi nasional,” ungkap Dwiyono. Lewat pertemuan tersebut diharapkan dapat meningkatkan koordinasi dan kerja sama Bea Cukai Bandung dengan instansi terkait sehingga perekonomian dalam negeri dapat bangkit kembali khususnya di wilayah Bandung dan Jawa Barat pada umumnya. (srv)

MIXADVERT JASAPRO