Pasca Kebakaran, Ribuan Pengungsi Rohingya Bangun Lagi Gubuk-gubuknya di Bangladesh

Kondisi Pengungsi Rohingya

JagatBisnis.com –   Ribuan pengungsi Rohingya pada Kamis mulai membuat kembali rumah pondok sementara mereka setelah kebakaran yang menyerang sebuah barak pengungsi di Bangladesh pada dini minggu ini.

Kebakaran itu membunuh sekurang- kurangnya 11 orang. Kebakaran terjadi pada Senin (22/3/2021) dan menyebabkan 339 orang lenyap, bagi Perserikatan Bangsa- Bangsa.

Tidak hanya itu, bagi PBB, puluhan ribu orang kehabisan tempat proteksi di barak pengungsi terbesar di bumi, di area Coxs Ekspo, di Bangladesh, ialah tempat lebih dari satu juta orang Rohingya bermukim setelah berangkat melindungi diri dari penganiayaan di negeri asalnya, Myanmar.

Pada Kamis, para keluarga yang kehabisan tempat bermukim dampak kebakaran itu mulai membuat tempat bersembunyi menggunakan terpal, ikatan, dan bambu yang diadakan oleh kelompok- kelompok donatur dorongan.

Dengan prasarana kritis termasuk sarana kedokteran dan sistem sanitasi yang sirna, kebingungan tentang terdapatnya penyebaran penyakit juga bertambah.

” Kita wajib berperan kilat untuk membuat kembali tidak cuma rumah, tetapi semua prasarana di wilayah yang cacat,” tutur Snigdha Chakraborty, administrator badan dorongan Catholic Relief Services di Bangladesh.

” Membuat kembali toilet, sumber, dan kamar mandi amat berarti untuk melindungi nyawa dan menghindari penyakit,” ucap Chakraborty.

Terbebas dari usaha itu, banyak pengungsi yang masih belum mendapatkan kembali kamp proteksi selama 4 hari setelah kebakaran. Mereka wajib bertahan dalam cuaca panas dan humiditas yang bertambah.

” Seluruhnya telah lenyap. Aku, istri, dan keenam putra aku, masih tidur di dasar langit. Aku berambisi mendapatkan kamp hari ini,” tutur Mohammed Damai, seorang pengungsi berumur 50 tahun.

Kebakaran itu merupakan peristiwa guncangan terkini untuk banyak pengungsi, yang kabur melindungi diri dari rumah mereka di Myanmar barat kala kelompok tentara di negeri itu melancarkan serbuan kepada disiden Rohingya pada 2017.

Dengan memikirkan kepadatan berlebihan di tenda- tenda pengungsi yang dihamparkan di perbukitan yang botak, Bangladesh telah berupaya untuk memindahkan 100. 000 pengungsi Rohingya ke pulau terasing di Teluk Benggala yang rawan banjir, walaupun terdapat tentangan dari sejumlah kelompok dorongan dan kesungkanan dari banyak orang Rohingya.(ser)

MIXADVERT JASAPRO