Jadi Pengungkit Ekonomi Kala Pandemi, Ekspor Produk Perikanan Dioptimalkan Bea Cukai

JagatBisnis.com – Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki sumber daya laut dan komoditas ekspor produk perikanan yang beragam. Meningkatnya nilai ekspor hasil perikanan di tahun 2020 (8,09% dibandingkan tahun sebelumnya), membuat sektor kelautan dan perikanan di tahun 2021 ini diyakini bisa menjadi pengungkit ekonomi di tengah pandemi. Mengoptimalkan hal tersebut, Bea Cukai terus aktif mendorong ekspor produk perikanan di berbagai daerah, seperti yang terlaksana di Ambon dan Timika.

Bea Cukai Ambon, pada tanggal 6 Januari 2021 telah memfasilitasi ekspor ikan tuna segar utuh menuju Jepang milik PT Peduli Laut Maluku. Disaksikan langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono dan Gubernur Maluku, Murad Ismail pelepasan eskpor 59 boks fresh tuna whole dengan berat netto 6,255 ton ini tercatat menghasilkan devisa hasil ekspor (DHE) sebesar 3.112.500 Yen.

Sebelumnya, pada tanggal 3 Februari 2021, Bea Cukai Ambon juga telah memfasilitasi ekspor perdana kepiting hidup sebanyak 19 boks dengan netto 515 kg dari UD Irwin Tanralili tujuan Singapura.

Baca Juga :   Bea Cukai dan BNN Musnahkan Ratusan Kilogram Narkotika Jenis Sabu, Ganja, dan Tembakau Gorila

Kepala Kantor Bea Cukai Ambon, Saut Mulia, pada Selasa (09/02) mengatakan perjalanan UD. Irwin untuk berhasil menjadi eksportir komoditi perikanan patut diapresiasi. “Bagaimana tidak, dengan mengantongi NIB (nomor induk berusaha) sebagai eksportir yang terbit tanggal 29 Januari 2021, yang bersangkutan tidak buang waktu lagi. Hari kerja pertama di bulan Februari, tanggal 1 Februari UD. Irwin Tantralili langsung mengajukan permohonan untuk mendapatkan modul PEB (pemberitahuan ekspor barang) ke Bea Cukai Ambon dan di hari kerja berikutnya, tepatnya tanggal 2 Februari langsung minta diasistensi untuk pembuatan atau pengisian PEB di Bea Cukai Ambon,” jelas Saut.

Setelah menyelesaikan perizinan Health Certificate melalui portal LNSW, persetujuan ekspor dapat terbit. “Di sinilah wujud sinergi Tim Percepatan Ekspor Maluku terbukti, kerja sama antar instansi (Bea Cukai, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, dan BKIPM Ambon) dapat membantu, memfasilitasi, dan mengatasi bersama setiap permasalahan yang dihadapi eksportir, terutama eksportir baru,” katanya.

Baca Juga :   Bea Cukai Targetkan BLE Berjalan Sempurna Akhir Tahun 2020

Mengutip Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku, Elvis Pattiselanno, Saut Mulia mengatakan, “Kalau ada malam pertama pasti ada malam-malam berikutnya, jadi kalau ada ekspor perdana pasti ada ekspor-ekspor berikutnya. Pesan Pak Elvis yang tidak kalah penting yaitu jangan melihat dari volume atau nilai, tetapi kita lihat dari kemauan mereka untuk melakukan ekspor dari Maluku. Hal ini berarti menunjukkan bahwa mereka mencintai daerah ini.”

Ia pun menambahkan bahwa pihaknya siap memberikan pelayanan dan menggelar karpet merah untuk para pengusaha yang ingin melakukan ekspor, untuk meningkatkan perekonomian Maluku dan Ambon khususnya.

Komoditas produk perikanan berupa kepiting juga meningkat jumlah ekspornya di Timika. Pada tanggal 27 Januari 2021, Bea Cukai Timika telah memfasilitasi UD. Harapan Nurdiana Jaya dalam melakukan ekspor non tambang dengan komoditas live mangrove crabs sebanyak 70 boks dengan berat kotor 2.100 ton tujuan Malaysia.

Baca Juga :   Sinergi dengan Pemda, Bea Cukai Optimalkan pemanfaatan DBHCHT

“Ekspor live mangrove crabs mengalami kenaikan yang signifikan, dari yang sebelumnya hanya hitungan belasan boks sekarang naik hingga tujuh puluh boks. Kenaikan tersebut disebabkan karena persiapan menjelang hari raya Imlek dan penurunan harga komoditas di Jakarta. Tren ekspor yang tinggi ini juga diperkirakan akan naik hingga menjelang hari raya Imlek,” jelas Kepala Kantor Bea Cukai Timika, I Made Aryana.

Bea Cukai Timika juga melaksanakan asistensi guna memastikan kesiapan dan prasana serta kelengkapan administrasi. “Agar ekspor dapat berjalan dengan lancar dan sesuai ketentuan yang berlaku, salah satunya terkait pengujian sampel yang mesti dilakukan guna memastikan bahwa produk perikanan yang diekspor memang mempunyai uji klinis kesehatan yang baik.
Dengan adanya ekspor ini diharapkan dapat mendorong ekonomi masyarakat sekitar dan tentunya akan menumbuhkan iklim usaha/investasi,” tutupnya. (srv)

MIXADVERT JASAPRO