JagatBisnis.com – Bukan perihal aneh, jika produsen otomotif memiliki industri penciptaan ataupun perakitan alat transportasi di banyak negeri. Cara ini pula diaplikasikan oleh merk mobil asal Jepang, Nissan.
Tidak hanya di negeri asalnya, Nissan pula memiliki industri di kawasan Asia Tenggara, ialah di Thailand dan Indonesia. Sayangnya, pabrikan ini memutuskan untuk mengakhiri operasional sarana penciptaan alat transportasi di Tanah Air.
Saat ini, pabriknya di Thailand akan digunakan pula untuk memproduksi mobil Nissan berteknologi mutahir. Perihal itu dikatakan oleh Regional Vice President for Nissan in ASEAN, Isao Sekiguchi. Ia mengatakan, penciptaan mobil bukan cuma terdapat di Jepang.
” Thailand merupakan negeri awal di luar Jepang yang memproduksi e- Power, ialah teknologi istimewa Nissan yang memberikan keseruan dalam memandu alat transportasi listrik, tanpa butuh memuat energi,” ucapnya semacam diambil dari pancaran per Nissan Asia& Oceania, Sabtu 6 Februari 2021.
Penciptaan mobil di wilayah Asia Tenggara, tutur ia, melihat dari hasil studi yang dilakukan Nissan, kalau konsumen saat ini mulai memikirkan untuk membeli alat transportasi ramah area. Survey itu, mengaitkan warga di Thailand, Filipina, Indonesia, Malaysia, Vietnam dan Singapore.
Hasil riset Nissan dan Frost& Sullivan memperlihatkan hasil, 66 persen konsumen di semua wilayah ASEAN beriktikad kalau mereka esoknya akan menjadikan mobil listrik sebagai bagian dari kehidupannya.
” Kita terdorong oleh kenyataan kalau konsumen di ASEAN melihat pergerakan listrik sebagai alat yang pantas untuk mendukung mereka supaya lebih ramah area, dan menolong mengurangi tekanan di kota- kota besar,” paparnya.
Semata- mata diketahui, industri mobil Nissan di Indonesia luang digunakan untuk melahirkan produk Livina. Tidak hanya itu, sarana yang serupa digunakan untuk memproduksi alat transportasi dari merk Datsun, ialah GO dan GO+Panca. (ser)
