” Kita simpulkan material itu merupakan material vulkanik yang terbawa oleh gerakan awan panas guguran,” lanjut Hanik.
Terkait suasana terbaru di Gunung Merapi, Hanik mengatakan dari hasil observasi BPPTKG melaporkan belum terjadi pergantian bahaya ancaman. Status Gunung Merapi hingga saat ini masih pada tingkat siap sedia( tingkat III). Status siap sedia ini telah diresmikan sejak 5 November 2020 dahulu.
Hanik mengatakan kemampuan ancaman berbentuk guguran lahar dan awan panas pada zona selatan- barat energi, mencakup Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sepanjang maksimal 5 kilometer.
” Dentuman eksplosif masih berpotensi terjadi dengan bahaya ancaman berbentuk lemparan material vulkanik dalam radius 3 kilometer dari pucuk. Warga diimbau untuk lalu memantau informasi aktivitas Gunung Merapi dari pangkal yang terpercaya,” tutur Hanik.(ser)
Discussion about this post