Mensos Risma akan Evaluasi Penerima Bansos Kalau Dibuat Beli Rokok

jagatBisnis.com – Menteri Sosial Tri Rismaharini mewanti-wanti kepada para penerima manfaat dari bansos (bantuan sosial) program sembako atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) agar dapat menggunakan uangnya dengan baik dan benar, sesuai kebutuhan penerima. Risma mewanti-wanti agar BLT ini jangan sampai dibelikan rokok.

“Tidak ada lagi untuk pembelian rokok, dan kami akan pantau,” kata Risma saat memberikan keterangan pers di Istana Negara, Selasa 29 Desember 2020.

Mantan Wali Kota Surabaya itu menegaskan pemerintah akan memantau dan mengontrol penggunaan uang dana bantuan pemerintah.

“Insya Allah bulan Februari kami sudah akan menyiapkan tools, alat untuk kami akan mengetahui belanja apa saja yang dengan uang itu dibelanjakan untuk apa saja,” tegas Risma.

Baca Juga :   Tinjau Produksi Tahu-Tempe, Mentan Tetapkan Harga Kedelai Impor

Ia berharap bantuan tunai pemerintah dapat digunakan sesuai kebutuhan penerima bantuan. Jika tidak akan berpengaruh terhadap rencana-rencana yang akan dilakukan pemerintah di masa pandemi ini.

Baca Juga :   Muda-mudi Membandel Pesta Kembang Api Tahun Baru di Medan Dibubarkan

“Sekali lagi instruksi Bapak Presiden tidak ada penggunaan untuk pembelian rokok, jika itu terjadi akan dilakukan evaluasi untuk penerima bantuan. Jangan sampai bantuan untuk kesehatan malah jadi sakit,” imbuhnya.

Seperti diketahui, pemerintah mengganti jenis bantuan kepada masyarakat Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) pada tahun 2021 menjadi bantuan langsung tunai (BLT).

Bantuan khusus yang sedianya termasuk dalam program penanganan COVID-19 ini sebelumnya diberikan dalam bentuk sembako kini diganti menjadi BLT. Pemerintah mengevaluasi hal ini dengan berbagai pertimbangan.

Baca Juga :   Pengetatan Jam Malam Bontang Harus Dikaji, Jangan Sampai Matikan Ekonomi

Adapun penerima bantuan untuk program PKH sebanyak 10 juta penerima, bantuan sosial tunai sebesar 10 juta penerima (termasuk Jabodetabek) dan penerima sembako atau bantuan sosial non tunai (BPNT) jumlahnya 18,8 juta penerima.

Target, awal Januari tahun depan distribusi bantuan itu sudah dilakukan. (ser)

MIXADVERT JASAPRO