Waspada! DKI Berada di Kawasan Patahan Gempa

jagatBisnis.com — Indonesia termasuk satu dari 35 negara dengan risiko ancaman bencana alam tertinggi di dunia. Ancaman tersebut di antaranya gempa. Bahkan, di Indonesia ada sekitar 300 patahan gempa. Dari jumlah itu, beberapa diantaranya berada wilayah  DKI Jakarta.

“Saya ingin agar masyarakat terus meningkatkan pengetahuan literasi tentang kebencanaan. Apalagi, Ibu Kota negara Jakarta itu pun tidak terlepas dari patahan-patahan yang ada di sekitar kawasan Jawa Barat, seperti patahan Lembang dan Garut Selatan,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu, (01/11/2020).

Doni menjelaskan Jakarta juga pernah dilanda gempa besar sebanyak 3 kali dalam periode 500 tahun terakhir. Yaitu pada 5 Januari 1699, 22 Januari 1780 dan 10 Oktober 1834. Setelah 3 peristiwa itu, kini DKI Jakarta relatif aman dari gempa. Walau begitu, kewaspadaan dan tingkat kesiapsiagaan harus tetap dijaga.

“Setelah gempa besar 1834, Jakarta relatif aman dari goncangan gempa. Namun masyarakat harus tetap siap siaga dan meningkatkan literasi tentang kebencanaan,” tegasnya.

Dia memaparkan, saat ini pihaknya telah membagi beberapa klaster kebencanaan. Pertama, adalah vulkanologi dan bilogi. Klaster ini akan mengurusi kebencanaan terkait gunung berapi dan biologi. Kedua, klaster meteorologi. Klaster ini akan mengurusi bencana alam ekstrim yang menimbulkan korban jiwa tidak sedikit, seperti banjir bandang dan tanah longsor.

“Ketiga, klaster pandemi dan man diseaster. Hal-hal kebencanaan dalam klaster ini termasuk kerusakan yang disebabkan oleh manusia, seperti halnya membuang limbah di banyak tempat. Diharapkan, klaster pandemic dapat membantu mengurangi adanya sampah-sampah atau limbah medis dari rumah sakit Covid-19 dan lainnya,” ucapnya. (esa/*)

Baca Juga :   BNPB: Optimistis Dapat Cegah Covid-19 Gelombang Ketiga
MIXADVERT JASAPRO