Jokowi: Rumah Layak Juga Berperan sebagai Benteng Pertahanan Melawan Risiko Kesehatan

jagatBisnis.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, rumah layak adalah kebutuhan dasar semua orang di seluruh dunia. Sebab, ini akan memperkuat keluarga sebagai pilar utama kekuatan bangsa, sekaligus berperan sebagai benteng pertahanan pertama melawan berbagai risiko kesehatan termasuk pandemi COVID-19.

Hal tersebut ia sampaikan dalam Peringatan Global Hari Habitat Dunia 2020 di Surabaya yang terpilih sebagai tuan rumah acara tersebut sebagai bentuk pengakuan atas prestasi kota tersebut dalam masalah urbanisasi dan pemukiman manusia. Adapun tema tahun ini mengangkat tema “Housing for All: A Better Urban Future”.

“Pemerintah Indonesia berupaya keras agar setiap warga negara dapat menempati rumah layak huni. Sejak tahun 2015 telah dilaksanakan program Satu Juta Rumah. Target pembangunan satu juta unit rumah per tahun sudah berhasil dilampaui pada tahun 2018 dengan fokus pada masyarakat berpenghasilan rendah,” kata Jokowi dalam keterangan resminya, Jakarta, Selasa (6/10/2020).

Baca Juga :   PA 212 Diprediksi Bergabung ke Parpol Amien Rais

Selain itu, katanya, hingga saat ini pemerintah Indonesia juga terus berusaha mengembangkan inovasi pembiayaan untuk meningkatkan akses rumah bagi masyarakat dalam fokus kelompok tersebut. Partisipasi swasta, partisipasi masyarakat, dan partisipasi lembaga keuangan terus didorong di mana pelaksanaan Undang-Undang Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang memberikan jaminan ketersediaan sumber dana jangka panjang dan berkelanjutan terus pemerintah jaga.

Kepala Negara melanjutkan, ia bersama jajarannya juga memberikan perhatian serius pada peningkatan kualitas kampung kumuh yang ada di sejumlah wilayah di Indonesia. Program Perbaikan Kampung dan Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) dilaksanakan dengan menitikberatkan pada kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat dalam menyediakan pelayanan dasar seperti air bersih dan sanitasi yang layak.

Selain itu, seperti negara-negara lain di dunia yang saat ini tengah sibuk menangani pandemi COVID-19, Indonesia menjadikan pandemi ini sebagai sebuah pembelajaran untuk membangun perkotaan tangguh dan sehat di masa mendatang.

“Pandemi COVID-19 juga menjadi momentum pembelajaran dan refleksi untuk merancang kebijakan perencanaan dan pengelolaan perkotaan yang inklusif dan berkeadilan, meningkatkan ketangguhan dalam menghadapi bencana alam maupun bencana nonalam, termasuk ketangguhan terhadap wabah penyakit,” ucapnya.

Baca Juga :   Media Asing Soroti Tudingan 'Dinasti Politik' pada Putra Jokowi, Ada Keganjilan dalam Pilkada

Presiden pun mengungkapkan, negara Indonesia sendiri di tahun 2030 diprediksi akan memiliki jumlah penduduk hampir 300 juta jiwa di mana 63,4 persen di antaranya tinggal di perkotaan. Karena itulah, menurut Presiden, persoalan penataan perkotaan dan agenda baru perkotaan menjadi sangat penting.

Kepala Negara menjelaskan bahwa apabila hal tersebut tidak disiapkan dan ditangani secara serius, pertumbuhan pesat masyarakat bisa saja memicu sejumlah permasalahan. Mulai dari masalah kepadatan dan kemiskinan, lingkungan dan ketersediaan ruang publik, ketersediaan infrastruktur dasar, terutama air bersih dan sanitasi, termasuk masalah perumahan dan berbagai masalah perkotaan lainnya.

Baca Juga :   JARKOT : Bahtiar bisa Menjembatani Polarisasi Politik DKI

“Namun, jika kita tangani dengan baik, saya berkeyakinan bahwa urbanisasi dapat menjadi peluang yang luar biasa bagi kemajuan bangsa. Bisa menjadi pusat kreativitas dan inovasi, bisa memacu pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan warganya,” imbuhnya.

Melalui acara Peringatan Global Hari Habitat Dunia 2020 ini, Presiden Joko Widodo berharap agar para delegasi dari seluruh negara dapat saling berbagi gagasan, bertukar pengetahuan, keahlian, dan pengalaman, serta menjalin kerja sama dan memperkuat kolaborasi untuk meningkatkan ketangguhan kota menghadapi pandemi dan juga bencana lainnya. (ser)

MIXADVERT JASAPRO